KPK Diminta Telusuri Dugaan Keterlibatan Anak Presiden Jokowi di Kasus Korupsi Mensos, Gibran: Kalau Ingin Pro
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan akan mendalami setiap informasi berkaitan dengan kasus dugaan suap pengadaan bantuan sosial (bansos) COVID-19 yang menjerat Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara.
Termasuk informasi keterlibatan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming Raka dalam perkara ini. Wali Kota Solo terpilih itu dikabarkan merekomendasikan PT Sri Rejeki Isman (Sritex) dalam pengadaan goodie bag pembungkus sembako bansos COVID-19 yang menjadi bancakan.
“Kami memastikan setiap informasi akan digali dan dikonfirmasi pada saksi-saksi yang diperiksa,” ujar Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri saat dikonfirmasi, Senin (20/12).
Ali mengatakan, proses penyidikan kasus ini masih terus berjalan. Sehingga tak menutup kemungkinan KPK bakal melakukan pemanggilan saksi-saksi, termasuk terhadap Gibran maupun perwakilan PT Sritex guna dimintai keterangan.
“Saat ini proses penyidikan dan penyelesaian berkas perkara tersebut masih terus berlangsung. Penyidik masih akan melengkapi bukti, data dan informasi dengan memanggil dan memeriksa sejumlah saksi,” kata Ali.
Ketua KPK Filri Bahuri juga memastikan bakal menelusuri pihak-pihak yang diduga turut menikmati dana haram kasus ini. Menurut Firli, setiap informasi yang diterima oleh pihaknya terkait kasus ini akan ditelusuri lebih dalam.
Termasuk, koordinasi dengan Pusat Pelaporan Analisis dan Transaski Keuangan (PPATK) untuk menelusuri pihak mana saja yang menerima uang haram tersebut.
“Semua informasi tentu akan kami pelajari dan dalami. Kami juga berkoordinasi dengan para pihak terkait dengan transaksi para pihak. Kita menunggu informasi dan bukti petunjuk lainnya,” kata Firli.
Putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka membantah merekomendasikan PT Sri Rejeki Isman Textile Tbk (Sritex) untuk mendapat proyek pengadaan goodie bag bansos sembako COVID-19 di Kementerian Sosial.
“Enggak pernah seperti itu, itu berita yang tidak benar,” kata Gibran dalam keterangan video, Senin (21/12).
Gibran mempersilakan para pihak yang tidak percaya akan hal tersebut untuk menelusurinya ke KPK maupun PT Sritex. “Ya nanti silakan aja dikroscek ke KPK, kroscek ke Sritex, kayaknya pihak Sritex juga sudah mengeluarkan statment,” katanya.
Gibran pun menyatakan apabila ingin korupsi, ia sudah melakukan praktik haram tersebut sejak jauh-jauh hari. “Kalau mau korupsi ya kenapa korupsinya baru sekarang, enggak dulu-dulu, saya enggak pernah seperti itu,” imbuh Gibran.
Andaikata membutuhkan proyek sebagai bancakan, Gibran menyebut, lebih baik menggarap yang nilainya jauh lebih besar. “Kalau pingin proyek, ya proyek yang lebih gede, PLN, Pertamina, jalan tol, itu nilainya triliunan,” sebut Gibran.
Gibran juga mempersilakan masyarakat untuk mengecek harta kekayaannya pada Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). “Bisa dicek sendiri, bisa dicek semua, LHKPN, dana kampanye, semuanya bisa dicek online,” tuturnya. (riz/gw/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: