Mayoritas Warganya Pedagang Nasgor, Gerbang Desa Ini Dihias Tugu Gerobak

Mayoritas Warganya Pedagang Nasgor, Gerbang Desa Ini Dihias Tugu Gerobak

Bangunan tugu selain sebagai tanda batas teritori, rupanya juga kerap dijadikan media untuk mempromosikan produk andalan suatu wilayah. Paling tidak, hiasan yang ada di tugu menunjukkan ciri khas atau ikon dari wilayah tersebut. 

Hal ini pulalah yang dilakukan warga Desa Jrakah Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang. Lantaran banyak warganya yang berprofesi sebagai pedagang nasi goreng, mereka membangun tugu dengan hiasan gerobak nasgor. 

Tugu gerobak berdiri di persimpangan jalan masuk desa tersebut. Meski proses pembangunannya belum selesai seratus persen, tugu gerobak sudah tampak berdiri megah. Gerobak yang dipakai pun asli, bukan tiruan dan dicat dengan paduan warna biru dan krem.

Keunikan ini membuat sejumlah akun media sosial turut mengunggahnya. Salah satunya adalah instagram @pemalang.hits. Beragam komentar pun bermunculan menanggapi unggahan gambar tugu gerobak tersebut. Sebagian besar mengakui kalau Jrakah memang terkenal dengan nasi gorengnya. 

"Kampung bakul nasgor, tersebar seluruh NKRI," tulis akun @nasikhin117 yang diakhiri acungan jempol.

Kepala Desa Jrakah Taryono, saat dihubungi radartegal.com juga membenarkan hal itu. Dari sekitar 9 ribu jumlah penduduknya, seribu lebih warganya yang pria berprofesi sebagai penjual nasgor. Mereka rata-rata merantau ke luar daerah, menggantungkan nasibnya di tanah rantau dengan berbekal ketrampilan mengolah nasi goreng.

"Tugu tersebut ikon warga Jrakah, karena mayoritas warga kami penjual nasgor, mereka tersebar di Pulau Jawa, bahkan ada di Kalimantan, dan di Riau juga ada," ujar Taryono, Jumat (27/11) melalui sambungan telpon.

Taryono menceritakan, tugu itu dibangun warga menggunakan anggaran swadaya, dengan tujuan memberi semangat para pejuang nasi goreng. Secara pribadi, kades maupun perangkat desa pun turut memberikan dukungan dana. 

"Kami ikut memberikan dukungan, karena bagaimanapun kami juga dibesarkan dari nasi goreng," sambung Taryono. 

Bahkan sebelum menjadi kepala desa seperti sekarang ini, Taryono dulunya adalah penjual nasi goreng. Dia mengaku berjualan nasi goreng sejak tahun 1993 sampai 2006. Kemudian pada 2007, dia mencalonkan diri menjadi kades Jrakah dan terpilih. 

Ia pun tidak melupakan latar belakang masa lalunya. Bahkan nantinya, saat pembangunan tugu gerobak itu sudah rampung, bakal ada acara peresmian dan tasyakuran. (sul/ima)

Sumber: