Anak Buah Kena OTT KPK Prabowo Subianto yang Babak Belur, Arief Poyuono: Prabowo Nyungsep
Prabowo Subianto diyakini akan ikut terdampak penangkapan Edhy Prabowo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Bahkan Ketua Umum Partai Gerindra itu diprediksi akan babak belur, akibat kelakukan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra yang juga orang dekat dan kepercayaannya itu.
Mantan Waketum Partai Gerindra, Arief Poyuono menyebut OTT terhadap Edhy Prabowo membuat Prabowo nyungsep. Pasalnya, selain orang dekat den kepercayaan Prabowo, Edhy merupakan anak didik langsung mantan Danjen Kopassus itu.
“Dengan ditangkapnya Edhy Prabowo, maka tamat sudah cita-cita Prabowo jadi Presiden Indonesia,” ujarnya dalam keterangannya, kemarin.
Bagi Arief Poyuono, kelakukan Edhy itu juga diyakini bakal berpengaruh besar pada elektabilitas Partai Gerindra. Karena itu, ia mendesak Prabowo Subianto mundur sebagai Ketua Umum Partai Gerindra dan sebagai Menteri Pertahanan.
Alasannya, Prabowo dinilai tidak mampu membina anak buahnya. Padahal, Prabowo selama ini menggembor-gemborkan anti makan duit rakyat.
Utamanya saat Prabowo selalu mengkritik pemerintahan di sepanjang massa kampanye pilpres lalu. Arief kemudian mengungkit pernyataan yang pernah dilontarkan Prabowo yang menyebut korupsi di Indonesia sudah memasuki stadiunm empat.
“Tapi, justru Edhy Prabowo, anak buahnya dan asli didikan Prabowo sendiri yang menjadi menteri pertama di era Jokowi yang terkena operasi tangkap tangan,” sindir Arief.
Hal senada juga disampaikan mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean. “Secara politik, Prabowo Subianto jadi pihak yang sangat dirugikan atas penangkapan Edhy Prabowo,” tuturnya.
“Pertanyaannya, siapa yang diuntungkan secara politik? Strategi yang manis!” pancing Ferdinand.
Pandangan tak jauh berbeda juga disampaikan pengamat poitik Ujang Komarudin. “Ini tentu akan mencoreng nama Prabowo yang sedang siap-siap maju kembali di Pilpres 2024,” ungkapnya.
Apalagi, sambung Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini, Edhy Prabowo bukan sekedar kader biasa. Melainkan orang dekat sekaligus orang kepercayaan Prabowo Subianto yang menjadi salah satu pilar partai berlambang kepala burung garuda itu.
Tentutnya, peristiwa ini bisa dijadikan amunisi bagi lawan-lawan politik untuk menyerang Prabowo.
Sebelum ditangkap pun, Edhy sudah jadi bulan-bulanan publik, karena kebijakannya membuka ekspor benur lobster yang akhirnya mengantar Edhy berurusan dengan KPK. (pojoksatu/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: