Sejumlah Pengunjung Obyek Wisata di Purbalingga Menolak Dirapid Test

Sejumlah Pengunjung Obyek Wisata di Purbalingga Menolak Dirapid Test

Pengunjung wisata di Obyek Wisata Air Owabong di Desa Bojongsari Kecamatan Bojongsari Kabupaten Purbalingga dirapid test Tim Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purbalingga. Rapid test secara random terhadap pengunjung dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Petugas Seksi P2PM Dinkes Kabupaten Purbalingga Supriyatno mengatakan, rapid test massal di obyek wisata merupakan tindak lanjut dari surat Dinkes Provinsi Jawa Tengah.

Dalam surat bernomor 440/7813/3, Dinkes Kabupaten Purbalingga diminta melakukan random rapid test dan swab-PCR Covid-19 di Owabong. Mulai tanggal 28 Oktober hingga 1 November mendatang.

"Dalam kegiatan ini, kami bekerjasama dengan Balkesmas (Balai Kesehatan Masyarakat, red) Klaten. Sasaran kami pengunjung Owabong," katanya disela-sela rapid test pengunjung Owabong, Kamis (29/10).

Di hari pertama, Rabu (28/10) lalu, Dinkes berhasil melakukan rapid test kepada 21 pengunjung. "Sedangkan hari ini (Kamis (29/10), red), kami berhasil melakukan rapid test kepada 31 pengunjung. Targetnya 50 pengunjung per hari. Namun kami tak bisa memaksa pengunjung untuk rapid test. Jadi yang bersedia saja yang kami rapid test," jelasnya.

Dia menambahkan jika ditemukan pengunjung yang hasil rapid test nya reaktif, pengunjung akan direkomendasi melakukan swab test-PCR di Puskesmas terdekat. "Namun dalam dua hari rapid test, belum ditemukan yang reaktif. Semuanya non reaktif," tambahnya.

Sementara itu, sejumlah pengunjung memilih menolak untuk dirapid test oleh petugas di pintu keluar Owabong. Mereka, langsung pergi ketika diminta petugas untuk melakukan rapid test.

"Saya tidak mau," kata salah seorang pengunung sambil berlalu.

Berdasarkan pantauan Radarmas, jumlah pengunjung di Owabong meningkat dibandingkan hari biasa. Pada, Rabu (28/10) lalu, sekira pukul 12.00 WIB, pengunjung sudah menembus angka di atas 600 orang.

Padahal pada hari-hari sebelumnya, hanya berkisar 200 orang per hari. (tya/zul)

Sumber: