Sejumlah Pedemo Reaktif, Demo Buruh dan Mahasiswa Bisa Jadi Klaster Mengerikan

Sejumlah Pedemo Reaktif, Demo Buruh dan Mahasiswa Bisa Jadi Klaster Mengerikan

"90 kita rapid test, dari 90 sampel kita mendapatkan hasilnya 13 orang reaktif," kata Kapolres Tangerang Kombes Ade Ary Syam Indradi.

Sementara Juru Bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito mengingatkan aksi dengan mengerahkan jumlah massa yang banyak sangat berpotensi menjadi klaster baru COVID-19.

"Terakhir kami ingin mengingatkan saat ini terdampak kelompok masyarakat yang berinisiatif menyampaikan aspirasinya secara terbuka kepada pemerintah. Dengan jumlah massa yang cukup banyak, maka penyampaian aspirasi ini memiliki potensi yang besar untuk tumbuh menjadi sebuah klaster COVID-19," tegasnya.

Dia mengatakan kerja sama dari masyarakat amat penting dalam menekan penyebaran COVID-19. Masyarakat diingatkan bahwa Indonesia belum terbebas dari pandemi.

"Peran serta masyarakat juga merupakan hal yang penting dalam membantu penanganan COVID-19. Mari kita ingat bahwa kita masih di dalam kondisi pandemi, ada kedaruratan kesehatan masyarakat," katanya.

"Untuk itu kami ingatkan sekali lagi kepada seluruh masyarakat untuk bisa benar-benar saling bahu-membahu untuk menurunkan angka kasus COVID-19," tambahnya.

Sedangkan Ketua Subbidang Mitigasi Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19, Irwan Amrun, menyarankan aspirasi bisa dikelola secara kreatif tanpa menimbulkan kerumunan, misalnya melalui petisi daring.

“Esensi demo kan menyampaikan aspirasi. Pertanyaannya apakah pesan itu bisa kita salurkan lewat jalur lain? Jangan sampai menyelesaikan masalah dengan menimbulkan masalah baru,” katanya.

Ia menjelaskan vaksin terbaik untuk mencegah penularan COVID-19 saat ini adalah melalui perubahan perilaku dengan melaksanakan 3M. Protokol 3M itu terdiri atas memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, dan mencuci tangan pakai sabun. (gw/zul/fin)

Sumber: