Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV Diprediksi Masih Minus, Daya Beli Masyarakat Kian Buruk

Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV Diprediksi Masih Minus, Daya Beli Masyarakat Kian Buruk

”Inflasi inti disumbang kenaikan uang kuliah dengan andil 0,03%, selain itu masih ada kenaikan harga emas perhiasan dengan sumbangan sebesar 0,01%,” katanya.

Berdasarkan kelompok pengeluarannya, makanan minuman mencatatkan deflasi mencapai 0,37% dengan andil sebesar 0,09%. Penurunan harga terjadi pada daging ayam ras, telur ayam, bawang merah, dan beberapa jenis sayuran.

Namun, masih ada sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan harga seperti minyak goreng dan bawang putih. ”Lebih banyak komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga kelompok makanan dan minuman mencatatkan deflasi,” katanya.

Harga transportasi juga mengalami deflasi sebesar 0,33% dengan andil sebesar 0,04%. Penurunan harga terutama terjadi pada tarif angkutan udara di 40 kota yang disurvei. Deflasi pada September sesuai dengan proyeksi sejumlah ekonomi.

Penyaluran anggaran penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PC-PEN) belum mencapai 50% hingga akhir September. Sampai 28 September dana yang telah tersalurkan baru Rp304,62 triliun atau 43,8% dari total pagu anggaran sebesar Rp695,2 triliun.

Meski demikian, pemerintah menyatakan pencairan dana PC-PEN terus dipacu setiap pekan. Bahkan seminggu terakhir, pemerintah telah menyalurkan Rp 35,1 triliun.

”Ya kalau secara mingguan, pencairannya makin lama makin cepat,” kata Ketua Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional Komite PC-PEN, Budi Gunadi.

Khusus triwulan ketiga, dana PEN yang telah dicairkan Rp137,89 triliun. Dengan realisasi tersebut, Budi memperkirakan dampaknya terhadap produk domestik bruto (PDB) triwulan III sebesar 2,1% atau sekitar Rp270 triliun.

Budi lalu menjabarkan realisasi penggunaan dana pada setiap program. Secara terperinci, realisasi program kesehatan mencapai Rp21,79 triliun atau 24,9% dari pagu sebesar Rp87,55 triliun.

Realisasi program tersebut terdiri dari pencairan insentif tenaga kesehatan pusat dan daerah Rp 3,1 triliun, santunan kematian untuk 96 tenaga kesehatan sebanyak Rp29 miliar, serta dana untuk Gugus Tugas Covid-19 Rp 3,22 triliun.

Kemudian, belanja penanganan Covid-19 mencapai Rp11,67 triliun, bantuan iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Rp1,19 triliun, dan insentif perpajakan kesehatan Rp2,58 triliun.

Program berikutnya, realisasi perlindungan sosial sebesar Rp150,86 triliun atau 73,9% dari pagu Rp203,9 triliun. Program tersebut meliputi pencairan sembako Rp31,9 triliun.

Selanjutnya Program Keluarga Harapan (PKH) Rp36,3 triliun, Bansos Tunai Non-Jabodetabek Rp24,8 triliun, Bantuan Langsung Tunai (BLT) dana desa Rp11,9 triliun, dan bansos Jabodetabek Rp4,4 triliun.

Kemudian, bantuan sembako yang telah cair mencapai Rp4,6 triliun, kartu prakerja Rp19,5 triliun, diskon listrik Rp3,5 triliun, dan subsidi gaji Rp14 triliun. Program lainnya, anggaran sektoral K/L dan pemda telah disalurkan Rp25,3 triliun atau 23,84% dari pagu Rp106,11 triliun.

Nah, bila diperinci, program padat karya K/L mencapai Rp12,8 triliun, cadangan perluasan Rp2,5 triliun, cadangan Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik Rp6,3 triliun, dan Dana Investasi Daerah (DID) pemulihan ekonomi Rp3,8 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: