Langgar Protokol Kesehatan, Pertunjukan Seni Tari Sintren di Kabupaten Tegal Disetop!
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendapat laporan melalui Twitter soal pertunjukan seni tari sintren di Desa Cerih Kecamatan Jatinegara yang ditonton banyak warga dan tidak menerapkan protokol kesehatan.
Unggahan dari warga tersebut langsung disampaikan ke Bupati Tegal Umi Azizah untuk segera ditindaklanjuti.
Sekda Tegal Widodo Joko Mulyono, Kamis (1/10) mengungkapkan, hasil klarifikasi Pemkab Tegal dengan Pemerintah Desa Cerih melalui sekretaris desanya, tayangan video pentas seni tari sintren terjadi pada Selasa (29/9) pukul 20.00 sampai 22.30 WIB. Pertunjukan seni tari sintren tersebut dari grup kesenian desa tetangga, yaitu Desa Tamansari Kecamatan Jatinegara yang dikenal sebagai kampung sintren seperti halnya Desa Luwijawa.
"Mereka adalah pengamen sintren keliling tradisional dengan jumlah personel 15 orang dan tanpa diundang, tanpa sepengetahuan dan seizin Pemdes Cerih," katanya.
Grup seni tari sintren ini, tambah Widodo Joko Mulyono, menggelar pertunjukan secara spontan di halaman rumah warga untuk meminta saweran kepada penonton yang datang. Malam sebelumnya, mereka juga menggelar pentas serupa di halaman rumah warga di Desa Argatawang yang masih berada di Kecamatan Jatinegara. Mereka terpaksa mengamen keliling di tengah pembatasan aktivitas sosial ini karena mengaku kesulitan keuangan, sekedar untuk menyambung hidup.
"Perihal dalam pelaksanaannya ada pelanggaran protokol kesehatan, Pemdes Cerih telah memberikan teguran atau peringatan dan meminta kepada koordinator grup sintren membatalkan pentas ketiganya semalam yang sedianya akan digelar di Pasar Desa Cerih," tambahnya.
Karena dinilai belum mampu mengendalikan kerumunan, lanjut Widodo Joko Mulyono, dan juga menerapkan protokol kesehatan, makanya Pemdes Cerih meminta pertunjukan berikutnya dihentikan. Selanjutnya akan dilakukan pembinaan oleh Satgas Covid-19 kepada grup kesenian tradisional tersebut, terutama menyangkut protokol kesehatan.
"Kejadian tersebut semoga tidak terulang kembali," pungkas Joko. (guh/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: