34 SMP dan SMA/SMK di Kota Tegal Mulai Lakukan Belajar Tatap Muka, SD Segera Menyusul

34 SMP dan SMA/SMK di Kota Tegal Mulai Lakukan Belajar Tatap Muka, SD Segera Menyusul

Sejumlah sekolah jenjang SMP dan SMA/SMK telah menggelar pembelajaran tatap muka. Direncanakan, untuk jenjang SD akan dilakukan metode yang sama beberapa bulan mendatang. 

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal Ismail Fahmi mengatakan, hingga saat ini sudah ada 34 sekolah yang melakukan KBM tatap muka. Sekolah itu terdiri dari 31 SMP negeri dan swasta, serta 3 SMA/SMK.

"Pembelajaran tatap muka dengan sistem bergilir. Dengan kuota maksimal 50 persen siswa," katanya.

Selain itu, kata Fahmi, ada juga yang melakukan dengan sistem 3,4,7. Yakni, 3 hari berangkat, 4 hari libur dan 7 hari Pembelajaran Jarak Jauh.

"Untuk pembelajaran tatap muka SMP di Kota Tegal sudah mulai dilaksanakan dari Senin (3/8) sementara untuk SMA baru mulai dilaksanakan Senin (7/9)," jelasnya.

Fahmi berharap, mudah-mudahan dengan kerja keras dan upaya bersama, tidak terjadi klaster Covid-19 di sekolah di Kota Tegal.

Sementara, Wakil Wali Kota Muhamad Jumadi melakukan sidak ke sejumlah sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka. Pada kesempatan itu, dirinya didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tegal Ismail Fahmi dan Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kota Tegal Muhammad Rudy Herstyawan.

Menurut Jumadi, pihaknya sengaja melakukan sidak ke beberapa sekolah yang sudah melakukan KBM tatap muka. Itu untuk memantau dan memastikan sekolah telah melakukan prosedur protokol kesehatan atau tidak dalam pelaksanaannya.

"Kita melihat bagaimana mereka melakukan KBM tatap muka, apakah sudah sesuai dengan prosedur yang sudah diberikan oleh pemkot kemarin," ujarnya.

Hasilnya, kata Jumadi, meskipun banyak hal yang harus dipatuhi, namun secara umum semuanya sudah berjalan dengan baik. Menurutnya, pelaksanaan KBM tatap muka yang saat ini berlangsung merupakan pilot project. 

"Karenanya, kita harus lebih ekstra hati-hati dan harus lebih ketat dalam melaksanakan protokol kesehatannya, dan jangan sampai lengah. Sebab jika kita lengah, tidak menutup kemungkinan ada klaster baru di sekolah, dan nantinya sekolah bisa melakukan KBM tatap muka lagi," tandasnya. 

Selain sidak, kedatangannya ke sekolah sekaligus memberikan motivasi baik kepada guru-guru dan yang paling utama menurutnya adalah motivasi kepada siswa. Sebab, mereka merupakan leaders dalam pilot project pembelajaran tatap muka. 

Jumadi menyebut, pihaknya saat ini terus berinovasi dalam menghadapi pandemi Covid-19. Sebab, memakai masker, cuci tangan dan menjaga jarak mungkin sudah menjadi kebiasaan masyarakat. Namun bagaimana sekarang berimprovisasi. 

"Misalnya, bagaimana mereka masuk sekolah, datang ke sekolah tidak boleh diantar orang lain kecuali satu rumah, tidak menggunakan transportasi publik kecuali transportasi publik yang kerja sama dengan sekolah, dan dua hari sekali mereka kontrol kesehatannya. Dinas Kesehatan Kota Tegal datang ke sekolah-sekolah untuk mengecek bagaimana siswa-siswi yang sudah melakukan KBM tatap muka," jelasnya.

Sumber: