Pernyataannya Cederai Perasaan Umat Islam, Anggota Komisi VII DPR Minta Menag Belajar Agama Lagi
Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi menarik ucapannya, yang menyakiti perasaan umat Islam. Yakni terkait paham radikal masuk melalui orang berpenampilan menarik atau good looking dan memiliki kemampuan agama yang baik.
“MUI minta agar Menag menarik semua tuduhan yang tak mendasar, karena itu sangat menyakitkan dan mencederai perasaan umat Islam yang sudah punya andil besar dalam memerdekakan negara ini dan mengisi kemerdekaan dengan karya nyata,” kata Wakil Ketua MUI, Muhyiddin Junaidi, dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (8/9).
Muhyiddin lantas menyinggung pemahaman Menag Fachrul Razi tentang isu-isu radikal. Kata Muhyiddin, Jangan sampai, Fachrul mendukung para pihak yang mempunyai agenda terselubung.
“Pernyataan tersebut justru menunjukkan ketidakpahaman Menag dan data yang tak akurat diterimanya. Seakan yang radikal itu hanya umat Islam dan para hafiz Alquran,” kata Muhyiddin, yang juga Ketua Hubungan Kerjasama Internasional PP Muhammadiyah.
Muhyiddin juga minta Menag untuk baca literatur yang benar tentang agama Islam. “Menag harus banyak baca literatur yang benar, bukan ceramah yang disiapkan oleh pihak yang sengaja punya hidden agenda di negeri ini,” tambah Muhyiddin.
Muhyiddin juga menyindir Fachrul yang dianggap kerap menyudutkan umat Islam sejak menjabat Menag. Padahal, kata Muhyiddin, ada pengikut agama lain juga yang melakukan gerakan radikal.
“Menag tak boleh mengeneralisir satu kasus yang ditemukan dalam masyarakat sebagai perilaku mayoritas umat Islam. Sejak jadi Menag, yang dikambinghitamkan adalah umat Islam,” beber Muhyiddin.
Sementara, Anggota Komisi VIII DPR RI Ali Taher, sebelumnya minta Menteri Agama Fachrul Razi belajar agama. Menteri agama yang berlatar belakang jenderal ini pernyataannya dinilai sering menyudutkan Islam.
“Kalau Menag ini benar-benar orang Islam, berhentilah membuat ucapan yang sering menyakiti hati umat Islam,” kata Ali.
Anggota FPAN DPR RI ini menganggap Presiden Joko Widodo salah memilih Fachrur menjadi menteri agama. “Beginilah akhirnya sering salah omong dan menyakiti hati umat Islam,” pungkas Ali. (ngopibareng/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: