Bantah Tito Karnavian, Natalius Pigai: Negara yang Mampu Menangani Pandemik Adalah yang Presidennya Jujur

Bantah Tito Karnavian, Natalius Pigai: Negara yang Mampu Menangani Pandemik Adalah yang Presidennya Jujur

Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian mengatakan negara-negara yang menganut pemerintahan otokrasi atau oligarki, mampu lebih efektif menangani pandemik virus corona baru (covid-19). Pernyataan Tito itupun langsung mendapat sorotan tajam publik.

Sebab, kedaulatan negara dipegang oleh satu atau segelintir orang saja. Itulah sebabnya, dijelaskan Tito, negara-negara seperti China dan Vietnam yang memiliki sistem pemerintahan otokrasi, lebih mudah mengendalikan perilaku masyarakat dalam menghadapi pandemik.

Namun, pernyataan mantan Kapolri itu tidak diamini Natalius Pigai. Mantan anggota Komnas HAM ini justru menyebut negara yang mampu menangani pandemik adalah negara yang presidennya jujur. Bukan karena sistem pemerintahan yang dianut.

“Saya tidak setuju pendapat Mendagri. Mayoritas negara demokratis di dunia telah atasi Covid-19 secara baik karena Presidennya jujur, berintegritas, berwibawa, & disegani,” ucap Natalius Pigai melalui akun Twitter pribadinya, Jumat malam (4/9).

Pandangan Pigai tak lepas dari kondisi penyebaran Covid-19 yang masih terus terjadi hingga saat ini. Dan hal itu bukan disebabkan karena Indonesia adalah negara penganut sistem demokrasi.

Justru oligarki di Indonesia saat ini sangat kental terasa, meski tidak terlihat secara nyata. “Di Indonesia semua telah dimulai dengan berbohong, maka Pemda insubordinasi & rakyat apatis,” tambahnya.

Sekadar info, penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 di tanah air belakangan tengah menanjak drastis.

Bahkan sudah menyentuh angka 3 ribuan kasus dalam satu hari, Hal ini memang berkaitan dengan makin banyaknya jumlah warga yang menjalani tes, yang secara tidak langsung berdampak terhadap jumlah kasus yang diketahui.

Tapi juga sekaligus menunjukkan bahwa Indonesia masih belum bisa menangani pandemik ini dengan baik. Dan, hal ini tidak ada hubungannya dengan sistem pemerintahan yang dianut saat ini. (rmol/zul)

Sumber: