Ekonomi Semakin Buruk, Harga Emas Diprediksi Bisa Rp2 Juta per Gram

Ekonomi Semakin Buruk, Harga Emas Diprediksi Bisa Rp2 Juta per Gram

Seiring belum pulihnya ekonomi diperkirakan tren kenaikan harga emas akan terus terjadi hingga akhir tahun 2020. Harga jual emas diprediksi bisa menyentuh Rp1,5 juta sampai Rp1 juta per gram.

Berdasarkan informasi Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antan, kemarin (9/8), harga emas ukuran 1 gram dibanderol Rp1.055.000, sama dengan posisi kemarin. Sementara untuk cetakan terkecil yakni 0,5 gram, berada di level Rp557.500.

Ekonom Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan melejitkan harga emas dipengaruhi banyak faktor, salah satunya di tengah pandemi Covid-19 ini banyak orang yang igin melakukan lindung nilai, terutama untuk kalangan menengah dan atas.

"Dalam kondisi krisis, aset lindung nilai yang paling aman itu adalah emas. Tidak terkeculi sekarang ini," katanya, kemarin (9/8).

Selain itu, lanjut Bhima, kenaikan harga emas lantaran banyak pihak yang menjadi spekulan memanfaatkan kondisi sulit seperti ini dengan meraup keuntungan investasi emas. Tingkat keuntungannya bisa mencapai 40 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Dikatakan dia, besarnya return tersebut melebihi imbal hasil dari Surat Berharga Negara (SBN) yang berada pada rentang enam sampai tujuh persen. Deposito pun masih berada pada level lima Dolar Amerika Serikat (AS), juga dengan valuta asing atau Dolar AS.

"Emas ini masih oke terkait keuntungannya," ucapnya.

Di sisi lain, Bhima menyebutkan, ada tren bank sentral di banyak negara yang mulai meningkatkan cadangan emas. Kemudian, sejak 10 tahun terakhir tidak adanya kenaikan suplai dari emas yang cukup signifikan. Sementara permintaan emas terus melonjak di saat kondisi seperti ini.

Kepala Analisis ActivTrades Carlo Alberto de Costa memperkirakan harga emas akan terus terkerek karena adanya stimulus baru untuk menopang ekonomi AS. Sebab stimulus tersebt akan membuat imbal hasil obligasi tetap rendah dan meningkatkan kinerja harga emas.

"Menurut saya, harga emas terus meroket karena permintaan logam mulia kan juga naik," katanya.

Pun juga diikuti dengan ketidakpastian ekonomi saat ini yang datang bersamaan dengan meningkatnya ekspektasi untuk tindakan dovish lebih lanjut dari The Federal Reserve memungkinkan emas untuk bertahan di level terbaiknya.

Sementara itu, PT Pegadaian (Persero) mencatat, terjadi kenaikan jumlah rekening aktif tabungan emas yang signifikan pada tahun ini. Bahkan, pada periode semester pertama saja, pertumbuhannya lebih dari 100 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. (din/zul/fin)

Sumber: