Zona Gempa Megathrust di Jawa Barat Makin Aktif, Sejak Januari Sudah Ada 35 Gempa

Zona Gempa Megathrust di Jawa Barat Makin Aktif, Sejak Januari Sudah Ada 35 Gempa

Getaran gempa skala itu dirasakan oleh beberapa orang dan membuat benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Sementara di daerah Citorek, Cijaku, Sogong Panggarangan, Banten gempa terasa lebih kuat, yakni III MMI, atau getaran dirasakan nyata di dalam rumah seakan ada truk yang berlalu.

Berdasarkan peta tingkat guncangan BMKG dan laporan masyarakat, gempa bumi tersebut dirasakan di wilayah barat Bogor dengan indikasi terasa getaran serta benda ringan yang digantung bergoyang.

Namun, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan akibat gempa tersebut. “Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu,” tutur Hendro.

Sehari sebelumnya, atau Selasa (21/7) pukul 20.21 WIB wilayah Sukabumi Jawa Barat diguncang gempa magnitudo 2,8. Episenter terletak pada koordinat 7,02 LS dan 106,96 BT tepatnya di darat pada jarak 10 kilometer arah tenggara Kota Sukabumi pada kedalaman 9 kilometer.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya tampak bahwa gempa yang terjadi merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) di zona Sesar Cimandiri.

Gempa bumi itu juga dirasakan di wilayah Citorek, Cijaku, dan Sogong Panggarangan. Namun, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan akibat gempa tersebut.

“Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu,” tutur Hendro.

Hingga pukul 14.38, BMKG belum mencatat adanya aktivitas gempa bumi susulan. Ia pun mengimbau masyarakat sekitar agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Pada 17 Juli lalu, BMKG juga mengungkap ada peningkatan aktivitas gempa bumi yang signifikan di wilayah Pulau Jawa selama tiga pekan terakhir. BMKG saat itu secara khusus menunjuk aktivitas kegempaan di sepanjang selatan Jawa.

Dua peringatan itu juga merangkai peringatan sebelumnya tentang klaster atau kelompok aktivitas gempa yang lebih aktif di wilayah selatan Pacitan, Jawa Timur, daripada wilayah sekitarnya.

Tidak hanya gempa yang tergolong dangkal atau kurang dari 60 kilometer, aktivitas gempa berkedalaman menengah dari 60 hingga 300 kilometer pun meningkat di sana. (gw/zul/fin)

Sumber: