Polisi Tambah Tim Khusus untuk Ungkap Misteri Pembunuhan Editor Metro TV Yodi Prabowo
Teka-teki penyebab terbunuhnya editor Metro TV, Yodi Prabowo masih belum terungkap, meski sejumlah saksi sudah diperiksa. Untuk mempercepat pengungkapan kasusnya, polisi pun bergerak cepat dengan menambah tim khusus.
Anggot tim khusus itu merupakan gabungan dari jajaran Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Selatan. Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus membenarkannya saat dihubungi wartawan, Rabu (15/7).
Dengan penambahan tim khusus ini, kata Yusri, diharapkan bisa membongkar tabir misteri dalam kasus tersebut. “Tim ini masih bergerak terus dan memang ditambah personel penguatan,” tuturnya seperti dikutip dari pojoksatu.id.
Yusri menjelaskan tim khusus itu akan mendapat tugas berbeda-beda. “Personel yang administrasi siapa, khusus CCTV siapa, lapangan siapa. Nanti ada beberapa lagi tim-tim lain yang bergerak mencari,” jelasnya.
Hanya saja, Yusri tak menjelaskan jumlah pasti penambahan tim khusus dimaksud. “Mudah-mudahan secepatnya bisa diselesaikan perkara ini,” katanya.
Tim khusus ini, lanjutnya, dimpimpin langsung Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Tim juga dikerahkan untuk mencari petunjuk sebanyak mungkin yang bisa membantu mengarahkan kepada proses kematian Yodi.
Salah satu yang sudah dilakukan adalah menelusuri apakah masih ada CCTV yang bisa digunakan untuk mendapatkan petunjuk. “Karena beberapa keterangan yang memang masih harus kita kembangkan dan jadi kemungkinan akan bertambah lagi saksi-saksi nanti,” tandasnya.
Untuk diketahui, Yodi Prabowo ditemukan tewas di pinggir Tol JORR Pesanggrahan Jalan Ulujami Raya, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7) lalu. Kasat Reskrim Polsek Pesanggrahan Fajhrul Choir mengatakan, jasad Yodi ditemukan pada pukul 11.45 WIB.
Berdasarkan data yang dikumpulkan, jasad Yodi ditemukan oleh tiga anak kecil yang bermain layangan di pinggir Tol JORR. Di tempat penemuan jenazah korban, polisi menemukan sederet barang bukti.
Di antaranya dompet berisi KTP, NPWP, kartu ATM, sepeda motor Honda Beat warna putih bernomor B 6750 WHC, tiga STNK, uang sebesar Rp40.000, helm, jaket, dan tas milik korban. (ruh/pojoksatu/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: