Gegara Zonasi, SMP Negeri di Tegal Kekurangan Siswa

Gegara Zonasi, SMP Negeri di Tegal Kekurangan Siswa

Buntut Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dengan sistem zonasi mengakibatkan salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Tegal mengalami kekurangan siswa. Akibatnya, dari sejumlah ruangan kelas yang ada, hanya dipergunakan separuhnya untuk kegiatan belajar.

Kepala SMP Negeri 12 Tegal Maslikha mengatakan, sudah dua tahun berturut-turut jumlah siswa yang mendaftar di sekolahnya sedikit. Tahun ini saja, panitia hanya menerima pendaftaran 115 calon siswa.

"Sejak itu diterapkan dua tahun lalu, jumlah siswa yang mendaftar semakin berkurang. Apalagi, tahun ini sistem PPDB menerapkan empat jalur pendaftaran, mulai dari jalur zonasi, prestasi, afirmasi dan mutasi," katanya.

Maslikha menyebut, dari jumlah siswa yang mendaftar itu, sebanyak 40 siswa mendaftar melalui jalur zonasi, prestasi 66 siswa dan 9 siswa dari jalur afirmasi. Jumlah itu, menurun dibanding PPDB 2019, yang mencapai 122 orang.

Karenanya, kata Maslikha, dari 21 ruang kelas yang tersedia, pihak sekolah hanya menggunakan empat ruangan di tiap tingkatan. Baik Kelas VII, VIII dan Kelas IX.

 "Kalau sebelum diberlakukan sistem zonasi, tujuh rombongan belajar yang dibuka setiap tahun selalu terisi penuh dengan jumlah siswa 30 hingga 32 tiap rombel," tandasnya.

Maslikha menambahkan, selain karena zonasi, lokasi sekolah yang terpencil juga mempengaruhi jumlah siswa yang mendaftar. Sebab, lokasinya tidak dilalui angkutan umum dan agak jauh dari pemukiman penduduk. 

"Namun, untuk mengantisipasi, kami menyediakan jasa angkutan kepada siswa di pantura untuk diangkut menuju sekolah gratis,” tegasnya.

Bukan hanya pendaftar dari dalam kota, Maslikha mengatakan pendaftar dari luar kota, jumlahnya juga ikut berkurang. Sebab, tiap daerah mengeluarkan kebijakan agar warganya mendapatkan pendidikan di wilayahnya masing-masing.

"Bahkan, ada kabupaten yang membuka rombongan belajar hingga 11 kelas," pungkasnya. (muj/ima)

Sumber: