Pengusaha Sound System dan Seniman Pemalang Demo di Depan Kantor Bupati

Pengusaha Sound System dan Seniman Pemalang Demo di Depan Kantor Bupati

Pengusaha jasa penyewaan sound system dan seniman di Pemalang demo di depan Kantor Bupati Pemalang, Kamis (11/6) sekitar pukul 12.30. Mereka menuntut dibukanya kembali aktivitas hajatan, yang merupakan lahan penghidupan mereka.

Koordinator Aksi Andi Rustono memandang, sudah terlalu lama kondisi pandemi membatasi ruang gerak pelaku seniman. Di samping itu, penanganan dampak terhadap pelaku seni juga dinilai berbeda.

Dia lantas meminta kelonggaran dibukanya kembali hajatan, yang merupakan tradisi masyarakat Jawa dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Sebab dari sanalah, para pelaku seni, menurutnya bisa mendapatkan penghasilan.

"Kalau harus menunggu bebas k
corona, negara saja belum bisa membebaskan kami. Solusinya adalah diperbolehkan menggelar hajatan dengan protokol kesehatan," katanya.

Ada 40 pengusaha sound system yang datang dengan membawa speaker dengan mobil bak terbuka. Sementara seniman yang ikut unjuk rasa mencapai ratusan dari berbagai unsur, seperti paguyuban dalang, pranotocoro, seniman teater, biduan, bahkan juga sejumlah fotografer dan lainnya.

Salah satu pengusaha jasa penyewaan sound system, Abdul Wahab dari Desa Muncang Kecamatan Bodeh mengatakan, sudah lebih dari tiga bulan, pihaknya hanya bisa menganggur akibat pelarangan menggelar hajatan. Termasuk saat Lebaran yang mestinya meraup banyak sewaan.

"Harapan kita masyarakat boleh hajatan seperti sedia kala, biar ekonomi kita membaik," katanya.

Di bawah terik matahari, para seniman kemudian menutup aksinya dengan menggelar teatrikal dan tarian. Kerumunan massa hingga menutup Jalan Surohadikusumo dan Kyai Makmur di areal pendapa.

Sementara sejumlah petugas keamanan terus berjaga-jaga. (sul/ima)

Sumber: