584 Anak Positif Covid-19, 14 Meninggal, Pemerintah Harus Dengarkan IDAI
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih meminta Pemerintah mengindahkan anjuran Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Utamanya menjelang akhir masa tanggap covid-19 dan menguatnya wacana era new normal, utamanya terkait wacana masuk sekolah dengan mulainya tahun ajaran baru Juli nanti.
Menurutnya, anjuran IDAI untuk tetap melanjutkan kegiatan belajar di rumah dan menerapkan pembelajaran jarak jauh harus diperhatikan. Karena sulitnya melakukan pengendalian transmisi, jika terdapat kerumunan.
“Pembelajaran jarak jauh lebih baik tetap dilanjutkan, karena kemungkinan Juli mendatang wabah covid-19 ini belum teratasi dengan baik,” tambah Fikri, Jumat (29/5).
Fikri memaparkan berdasarkan data IDAI hingga 18 Mei lalu, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) anak ada 3.324 orang. Rinciannya 129 anak dengan status PDP meninggal dan 584 anak terkonfirmasi positif covid-19.
Sedangkan jumlah pasien anak meninggal, akibat wabah ini mencapai 14 anak. “Angka ini tinggi dan menunjukkan bahwa kelompok usia anak tidak rentan terhadap covid-19,” kata Politikus PKS ini.
Fikri mengatakan new normal mestinya membuat suasana menjadi normal bukan menambah kepanikan. Lebih lanjut ia menambahkan, hal yang menjadi pertimbangan dalam wacana new normal ini mestinya bukan hanya ekonomi.
Aspek kesehatan dan keselamatan, juga rasa aman tentu lebih utama. “Untuk kesehatan, kami minta pemerintah perhatikan imbauan IDAI,” sambungnya.
Selain itu, hal yang membuat anggota dewan ini sangsi dengan wacana new normal dan kembali ke sekolah ini adalah jumlah kasus positif covid-19 yang terus naik. Data terbaru saja mencapai 23.851 kasus, dengan angka kematian 1473. Pasien sembuh 6.057 kasus, dan kasus aktif 16.321.
Kurva harian wabah ini juga tidak menunjukkan tren melandai. “Padahal rumus untuk menerapkan new normal adalah ketika kurvanya sudah melandai, yang berarti transmisi covid-19 sudah dapat dikendalikan. Kondisi kita belum menunjukkan itu,” pungkasnya. (*/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: