Lahan Pertanian Produktif Semakin Sedikit, Ketua DPRD Jateng Khawatirkan Ketahanan Pangan
NARASUMBER- Ketua DPRD Jateng Sumanto saat menjadi narasumber Program Aspirasi Jateng "Upaya Jawa Tengah Wujudkan Ketahanan Pangan" di Studio TATV Solo, belum lama ini.-Istimewa-radartegal.disway.id
Radartegal.com- Maraknya alih fungsi lahan membuat lahan pertanian produktif di Jawa Tengah semakin sedikit. Dengan semakin sedikitnya lahan pertanian produktif yang tersisa, potensi produksi pangan bisa tergerus.
"Kalau tren ini terus berlanjut tanpa mitigasi yang efektif, maka ketahanan pangan bisa terancam. Ke depan anak cucu kita mau makan apa?" ungkap Ketua DPRD Jateng Sumanto saat menjadi narasumber Program Aspirasi Jateng "Upaya Jawa Tengah Wujudkan ketahanan pangan" di Studio TATV Solo, belum lama ini.
Ketahanan pangan Jawa Tengah terancam alih fungsi lahan pertanian. Menurutnya, alih fungsi lahan yang marak membuat ketahanan pangan daerah menjadi rentan.
Menurutnya, Provinsi Jawa Tengah menjadi salah satu lumbung pangan nasional dengan luas lahan sawah yang signifikan. Namun dalam beberapa tahun terakhir, wilayah ini menghadapi maraknya alih fungsi lahan pertanian.
BACA JUGA: Ketua DPRD Jateng Sumanto Ajak Masyarakat Beternak Ayam: Tingkatkan Ketahanan Pangan
BACA JUGA: Pastikan Program Terlaksana, DPRD Jateng Tetapkan Rencana Kerja Tahun 2026
"Kondisi tersebut dapat berdampak langsung terhadap ketahanan pangan serta ruang bagi sektor pertanian," terangnya.
Sumanto menyebut, setiap tahun luas lahan pertanian berkurang 2 hingga 3 persen. Lahan tersebut beralih menjadi fungsi non pertanian seperti permukiman, industri, hingga jalan tol.
Ia berharap Bupati/Walikota selektif dalam memberikan izin pembangunan untuk mengerem maraknya alih fungsi lahan pertanian.
"Kami di provinsi sudah membuat Perda RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah), tanah lestari kita tingkatkan. Saya berharap Bupati/Walikota selektif karena petani mau tanam padi yang dibutuhkan tanah," ujar Sumanto.
Sumanto menambahkan, selama ini Jawa Tengah menempati posisi kedua sebagai lumbung pangan nasional. Posisi pertama ditempati Jawa Timur karena memiliki lahan pertanian lebih luas.
Ia meminta posisi ini tetap dipertahankan. Sebab, membuat lahan pertanian baru akan membutuhkan waktu lama.
Karena itu, ia berharap lahan pertanian yang sudah ada bisa dilestarikan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


