Anak Putus Sekolah di Jateng Dapat Beasiswa Rp2 Juta dari Pemprov

Anak Putus Sekolah di Jateng Dapat Beasiswa Rp2 Juta dari Pemprov

BEASISWA - Gubernur Jateng beberkan jumlah anak putus sekolah penerima beasiswa dari Pemprov saat menghadiri Pelepasan Angkatan V Sekolah Unggulan CT Arsa Foundation Sukoharjo, Sabtu 28 Juni 2025.-Humas Pemprov Jateng-

“Kita buat direktif kepada seluruh jajaran bupati dan wali kota, untuk ikut serta mendukung program ini. Karena jika pendidikan anak-anak kita terjamin, maka secara tidak langsung pengangguran terbuka bisa ditekan,” tambahnya.

Pendidikan yang layak, masih kata Gubernur, akan membuka peluang kerja, dan mengurangi beban sosial ekonomi di masa depan.

BACA JUGA:Kedepankan Pola Kepemimpinan Jawa, Ketua DPRD Jateng: Banyak Simbol-simbol

BACA JUGA:Pemkab Brebes Pertahankan Predikat WTP atas LKPD 2024 dari BPK Jateng

“Begitu seseorang punya pendidikan yang memadai, maka dia memiliki bekal keterampilan dan kesempatan kerja yang lebih baik. Ini adalah kunci menekan kemiskinan secara berkelanjutan,” tegasnya.

Sementara itu, dalam acara pelepasan Angkatan V Sekolah Unggulan CT Arsa Foundation Sukoharjo, Ahmad Luthfi mengajak 101 lulusan SMA Unggulan CT Arsa Foundation Sukoharjo, untuk tidak takut bermimpi besar.

“Saya anak petani, dulu telur satu dibagi enam. Tapi saya bisa jadi gubernur. Kalian pasti bisa lebih dari saya,” ucapnya.

Pada kesempatan itu, Ahmad Luthfi menyaksikan langsung pelepasan 101 siswa dari berbagai daerah di Jateng, DIY, dan Madiun Raya. Semuanya berasal dari keluarga kurang mampu desil 1. 

BACA JUGA:Kunjungan ke Brebes, Ini yang Dilakukan Gubernur Jateng

BACA JUGA:Dampingi Kunjungan Kerja Gubernur Jateng di Pemalang, Bupati Bilang Begini

Namun prestasi mereka membanggakan. Sebanyak 85 orang diterima di perguruan tinggi negeri terbaik, tujuh orang di perguruan tinggi luar negeri, tujuh orang di perguruan tinggi swasta ternama, dan dua orang di politeknik.

“Ini adalah bentuk nyata kolaborasi antara pemerintah provinsi, pemerintah daerah, dan masyarakat. Kita berupaya memangkas kemiskinan dari sektor pendidikan,” ungkap Ahmad Luthfi.

Dia menekankan, tidak semua orang mampu mengubah garis kemiskinan begitu saja. Namun, melalui pembiayaan dan pemberian beasiswa, anak-anak dari keluarga prasejahtera kini bisa mengakses pendidikan bermutu dan menunjukkan prestasi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait