Rahasia Empuknya Daging Sate Buntel khas Solo yang Legendaris
KULINERAN - Sate buntel khas Solo terkenal empuk dan juicy. Rahasianya terletak pada teknik membungkus daging giling kambing berbumbu dengan lemak tipis dan yang dibakar.-(Ilustrasi foto: YouTube/Bango Warisan Kuliner)-
SOLO, radartegal.com - Sate buntel menjadi salah satu ikon kuliner khas SOLO yang tak lekang oleh waktu. Lalu apa rahasia di balik kelezatan kuliner lokal khas SOLO ini?
Berbeda dengan sate kambing biasa yang disajikan dalam potongan, sate buntel dibuat dari daging kambing cincang yang dibumbui, lalu dibungkus dengan lemak tipis dan dibakar di atas arang.
Tapi, apa sebenarnya rahasia keempukan dan kelezatan dari sate yang satu ini? Berikut Radartegal.com akan membahas empuknya daging sate buntel khas Solo yang legendaris.
Rahasia lezatnya daging sate buntel khas Solo
Daging Cincang dan Lemak
Kunci utama keempukan sate buntel adalah pemilihan bahan dasar. Daging kambing yang sudah digiling dicampur dengan lemak kambing segar, menghasilkan adonan yang lembut dan juicy. Lemak inilah yang membuat daging tidak kering saat dipanggang dan memberikan rasa gurih yang khas.
BACA JUGA: 10 Kuliner Unik Khas Semarang yang Wajib Dicicipi, Ragam Rasa Autentik Kota Lumpia
BACA JUGA: Tegean Kuliner Sehat khas Banyumas yang Mulai Dilirik Pecinta Makanan Tradisional
Menurut situs MasakApaHariIni.com, pencampuran daging dan lemak menciptakan tekstur lembut yang mudah meresap bumbu, sekaligus menjaga kelembapan daging saat proses pembakaran.
Bumbu Rempah Lengkap
Salah satu tantangan dalam memasak daging kambing adalah menghilangkan bau prengus.
Untuk itu, daging giling dimarinasi dengan bumbu rempah tradisional seperti bawang putih, bawang merah, ketumbar, jinten, merica, dan sedikit cuka atau air jeruk nipis.
Proses marinasi ini tidak hanya menghilangkan aroma tak sedap, tetapi juga memperkaya rasa daging. Situs RRI menyebutkan bahwa penggunaan rempah yang tepat membuat sate buntel memiliki aroma sedap yang menggoda sejak dibakar.
Teknik Bungkus Lemak
Setelah dibumbui, adonan daging kemudian dibungkus dengan lembaran lemak kambing tipis. Lemak ini berfungsi seperti “jaket pelindung” yang menjaga agar daging tetap lembut dan tidak pecah saat dibakar. Bungkus lemak juga memberikan efek karamelisasi alami saat terkena panas arang.
BACA JUGA: Enak dan Murah, Ini Sroto Sokaraja Kuliner Unik khas Banyumas yang Wajib Dicoba
BACA JUGA: Ketupat Jembut, Kuliner Langka khas Semarang dengan Tradisi Syawalan yang Sarat Makna
Dibakar di Atas Arang Tradisional
Sate buntel biasanya dibakar menggunakan arang tempurung kelapa atau kayu, bukan kompor gas. Proses pembakaran menggunakan anglo atau tungku tradisional menciptakan aroma smoky khas yang sulit ditiru.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


