Ketupat Jembut, Kuliner Langka khas Semarang dengan Tradisi Syawalan yang Sarat Makna
KULINERAN - Ketupat Jembut adalah kuliner unik khas Semarang yang hanya muncul saat Syawalan. -(Ilustrasi foto: YouTube/Dapur Bunda Keysha)-
SEMARANG, radartegal.com - Ini dia keunikan dari Ketupat Jembut, kuliner langka khas SEMARANG yang mungkin anak gen Z sekarang jarang ada yang tahu.
Di tengah kekayaan kuliner tradisional Indonesia, Kota Semarang, Jawa Tengah, menyimpan sebuah makanan unik yang hanya muncul setahun sekali Ketupat Jembut.
Meski namanya terkesan nyeleneh, makanan ini justru menyimpan filosofi dalam dan menjadi simbol penting dalam tradisi masyarakat Semarang saat perayaan Syawalan, yakni hari keenam atau ketujuh setelah Idulfitri.
Berikut Radartegal.com akan membahas keunikan dari Ketupat Jembut, kuliner langka khas Semarang. Simak penjelasan lebih lanjut di artikel berikut ini.
BACA JUGA: Sayur Becek khas Grobogan, Warisan Kuliner Jawa Tengah yang Wajib Anda Coba
BACA JUGA: Menguak Keunikan Martabak khas Tegal, Tradisi Kuliner dari Lebaksiu
Apa itu Ketupat Jembut?
Ketupat Jembut pada dasarnya adalah ketupat berbentuk biasa dibungkus dengan janur dan diisi beras yang dimasak hingga padat. Namun keunikannya terletak pada isian tambahannya.
Di dalamnya terdapat sayuran seperti tauge (kecambah), irisan kubis, dan parutan kelapa berbumbu, yang memberi rasa gurih khas serta tekstur berbeda dibanding ketupat pada umumnya.
Yang membuat makanan ini mencuri perhatian adalah penampilan tauge yang dibiarkan keluar dari sela anyaman janur, mencuat seperti rambut. Inilah yang membuat masyarakat lokal menjulukinya “Jembut” bahasa Jawa untuk rambut kemaluan.
Meskipun terdengar vulgar, penamaan ini tidak mengandung unsur negatif. Sebaliknya, istilah ini mencerminkan candaan lokal dan kreativitas masyarakat dalam memberi identitas pada kuliner daerahnya.
BACA JUGA: Lontong Dekem khas Pemalang, Kuliner Legendaris yang Hangat Gurih dan Kaya Rempah
BACA JUGA: 13 Kuliner Unik Khas Purwokerto yang Wajib Dicicipi, Ada Lumpia Bom hingga Es Brasil
Tradisi Syawalan
Ketupat Jembut tidak dijual setiap hari, melainkan hanya tersedia saat perayaan Syawalan, sebuah tradisi pasca-Lebaran yang dirayakan warga Semarang dengan kegiatan silaturahmi dan berbagi makanan.
Di momen ini, Ketupat Jembut sering kali menjadi rebutan karena keunikannya, dan disantap bersama opor ayam, sambal goreng, atau makanan berkuah lainnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


