Gen Z Jarang Ada yang Tahu Budaya Kentrung khas Jawa Tengah, Ini Penjelasannya
Simak asal-usul budaya Kentrung, makna, dan upaya pelestariannya.-(Foto: Youtube Kentrung Jepara)-
Berbeda dengan pertunjukan kesenian lain yang melibatkan banyak alat musik atau penari, Kentrung tampil minimalis namun sarat makna.
Seorang seniman Kentrung akan memukul rebana besar sambil menyanyikan syair dalam bahasa Jawa dialek pesisiran, kadang disisipi bahasa Tegal atau peribahasa lokal.
BACA JUGA: Mitos Malam Satu Suro pada Jumat Kliwon dalam Budaya Jawa
BACA JUGA: Alasan Film Horor Indonesia Tak Lepas dari Mitos Budaya Jawa
Konten syair yang dibawakan tidak sembarangan. Isinya mengandung pesan moral seperti ajakan untuk hidup jujur, patuh kepada orang tua, menjauhi sifat dengki, dan pentingnya gotong royong.
Tak jarang juga diselipkan cerita sejarah lokal atau perjuangan tokoh-tokoh zaman dulu, menjadikan Kentrung sebagai media edukatif yang menghibur.
Kentrung dalam Kehidupan Sosial
Pertunjukan Kentrung biasanya ditampilkan dalam acara hajatan, seperti pernikahan, sunatan, atau sedekah bumi. Kehadirannya menjadi hiburan sekaligus bagian dari ritus adat yang mempererat solidaritas warga.
Namun, keberadaan Kentrung kini mulai memudar, terutama karena minimnya generasi muda yang mau mempelajari dan melestarikannya.
BACA JUGA: Kisah Seram di Balik Mitos Kolong Wewe dan Pengaruhnya pada Budaya Lokal
BACA JUGA: Ini Kelebihan Batik khas Tegal daripada Batik Pekalongan, Budaya Leluhur yang Wajib Dilestarikan
Generasi Z yang tumbuh di era digital lebih akrab dengan platform media sosial dan hiburan modern, sehingga kurang terpapar pada kesenian tradisional seperti Kentrung.
Pentingnya Mengenal Budaya Lokal
Di tengah derasnya arus globalisasi dan budaya populer luar negeri, mengenalkan Kentrung kepada generasi Z adalah langkah penting untuk memperkuat identitas budaya Indonesia.
Apalagi, kesenian seperti Kentrung bukan sekadar hiburan, tetapi juga media pendidikan karakter dan sejarah.
Masyarakat Tegal dan sekitarnya diharapkan dapat terus mendukung keberadaan Kentrung, baik dengan menjadi penonton, pelaku seni, maupun pendokumentasi budaya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



