Mitos Malam Satu Suro pada Jumat Kliwon dalam Budaya Jawa
BULAN - Berikut makna dan mitos malam satu suro yang bertepatan pada malam jum'at kliwon dalam budaya Jawa. -freepik/radartegal.disway.id-
radartegal.com - Dalam kearifan budaya Jawa, malam satu Suro dan malam Jumat Kliwon masing-masing memiliki makna spiritual yang sangat dalam.
Ketika keduanya jatuh pada malam yang sama, seperti yang terjadi pada tahun 2025, masyarakat Jawa memandangnya sebagai momen paling keramat dalam kalender tradisional mereka.
Momentum mitos satu suro ini dipenuhi dengan berbagai mitos, larangan, serta ritual yang diyakini dapat membuka tabir antara dunia nyata dan dunia gaib.
Berikut Radartegal.com akan membahas tuntas makna dan praktik budaya yang mengiringi mitos malam satu suro istimewa tersebut. Simak artikel berikut ini.
BACA JUGA:Mitos Gunung Rinjani, Tempat Warga Brasil yang Sempat Jatuh
BACA JUGA:Mitos Telaga Sarangan yang Bisa Hancurkan Hubungan Asmara
Asal Usul Mitos Satu Suro dan Jumat Kliwon
Dalam penanggalan Jawa, 1 Suro merupakan awal tahun baru yang bertepatan dengan 1 Muharram dalam kalender Hijriah.
Istilah “Suro” diambil dari kata 'Asyura' dalam bahasa Arab, yang merujuk pada tanggal sepuluh Muharram, sebuah hari penting dalam tradisi Islam.
Sementara itu, Jumat Kliwon adalah kombinasi hari Jumat dalam sistem Masehi dan pasaran Kliwon dalam penanggalan Jawa.
Kombinasi ini diyakini menjadi saat di mana energi metafisik memuncak, menjadikan malam tersebut sangat istimewa, terutama bila bertepatan dengan 1 Suro.
BACA JUGA:5 Telaga Indah di Indonesia dengan Mitos Unik dan Tersembunyi
BACA JUGA:Mitos Lempar Celana Dalam ke Atap Bisa Hentikan Hujan
Mitos dan Kepercayaan yang Masih Hidup
1. Malam dengan Energi Gaib Paling Kuat
Masyarakat Jawa percaya bahwa malam ini dipenuhi dengan energi tak kasat mata. Berbagai makhluk halus diyakini lebih aktif, dan banyak orang menghindari keluar rumah, apalagi menuju tempat sunyi seperti hutan, pantai, atau gunung.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


