Gelar Bazar Makanan Tradisional, Warga di Pemalang Sajikan Getuk, Klepon dan Cenil

RANDUDONGKAL, radartegal.com- Dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah, Pemerintah Desa Mejagong, Kecamatan RANDUDONGKAL, menggelar acara bazar makanan tradisional yang meriah dan penuh nuansa kearifan lokal pada Rabu, 25 Juni 2025. 

Bazar yang digelar di halaman Manggis Daleman Desa Mejagong ini menampilkan beragam hidangan khas daerah seperti getuk, klepon, cenil, serabi, dan rondo kemul yang merupakan hasil kreasi warga dari berbagai RT. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga bentuk pelestarian kuliner tradisional yang mulai jarang ditemui.

Pj Kepala Desa Mejagong Jumali dalam sambutannya, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk syukur dan kebersamaan warga dalam menyambut tahun baru Hijriah.

"Kami ingin menyatukan warga sekaligus mengenalkan kembali makanan khas yang menjadi bagian dari identitas budaya desa," ungkapnya.

BACA JUGA: Kenapa Jajanan Tradisional Ini Bernama Klepon?

BACA JUGA: Viral Klepon Tidak Islami, Ternyata Begini Filosofinya

Jumali menambahkan, tidak hanya bazar makanan tradisional, acara juga diisi dengan berbagai kegiatan menyambut 1 Muharram.

Di antaranya Semaan Al-Qur'an, Pawai Obor, Istighosah dan Manakib. Kemudian ada Ziarah Makam Mbah Nur Sigit dan sesepuh Desa Mejagong serta kegiatan terakhir Kirab Takir dan Gunungan Hasil Bumi.

"Kami berharap semangat menyambut Tahun Baru Islam ini bisa menjadi momentum kebangkitan masyarakat desa, baik dari sisi keagamaan, sosial, maupun ekonomi. Semoga tahun baru ini membawa keberkahan bagi Desa Mejagong dan kita semua," ujarnya.

Warga pun tampak antusias menikmati suasana bazar makanan tradisional. Terlebih karena momen ini juga menjadi ajang promosi produk UMKM lokal Desa Mejagong.

BACA JUGA: Klepon Jadi Bahan Olok-olok, MUI Gerah dan Minta Polisi Memburu Sumbernya

BACA JUGA: Kue Klepon Viral, Awkarin Beri Jari Tengah untuk Buzzer yang Sebar

Dengan digelarnya bazar ini, diharapkan semangat hijrah membawa keberkahan dan meningkatkan solidaritas serta kecintaan masyarakat terhadap budaya lokal.

Sumber: