Cek Fakta Mitos Lebam pada Bagian Tubuh, Benarkah Karena Dijilat Setan?

Cek Fakta Mitos Lebam pada Bagian Tubuh, Benarkah Karena Dijilat Setan?

Berikut ini kami telah merangkum fakta mitos lebam pada bagian tubuh yang banyak tersebar di masyarakat.-freepik/radartegal.disway.id-

Mitos ini sudah beredar turun-temurun, terutama di kalangan masyarakat pedesaan. Tak jarang, lebam dianggap sebagai bentuk gangguan spiritual yang kemudian diobati dengan ritual atau pengobatan alternatif.

Namun, para ahli kesehatan menegaskan bahwa anggapan ini tidak memiliki dasar ilmiah dan bisa menyesatkan.

Penjelasan Medis

Fenomena lebam tanpa penyebab yang jelas bisa dijelaskan secara ilmiah. Beberapa kondisi medis dapat menjadi faktor munculnya memar secara mendadak, antara lain:

BACA JUGA: Mitos Kalamakara dalam Seni Arsitektur Candi Hindu Buddha

BACA JUGA: Mitos Makan di Wajan Bisa Bikin Sial, Ini Fakta dan Penjelasanya

1. Aktivitas Fisik Berat

Olahraga intens atau aktivitas fisik yang berlebihan bisa menyebabkan tekanan pada pembuluh darah di bawah kulit, terutama jika dilakukan tanpa pemanasan yang cukup. Ini bisa memicu pecahnya kapiler dan menimbulkan memar, meski tanpa disadari.

2. Konsumsi Obat-obatan Tertentu

Obat pengencer darah seperti aspirin, warfarin, atau heparin dapat mengganggu proses pembekuan darah. Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen dan naproxen juga berkontribusi meningkatkan risiko lebam.

Menurut Mayo Clinic, obat-obatan ini membuat darah lebih sulit membeku sehingga pembuluh darah yang pecah lebih mudah menyebabkan memar.

3. Kekurangan Vitamin

Kekurangan vitamin C, K, atau B12 berdampak pada kesehatan pembuluh darah dan proses pembekuan darah.

BACA JUGA: Cek Fakta Mitos Suami Dilarang Menggunting saat Istri Hamil

BACA JUGA: Mitos Bersiul di Malam Hari dan Kaitannya dengan Makhluk Halus

Vitamin C, misalnya, penting untuk menjaga kekuatan dinding kapiler. Sementara itu, vitamin K membantu proses pembekuan darah agar luka tidak berdarah terus-menerus.

4. Gangguan Medis Serius

Beberapa kondisi medis kronis juga bisa memicu memar yang tidak biasa, seperti:

  • Hemofilia
  • Leukemia
  • Anemia aplastik
  • Penyakit liver (hati)
  • Demam berdarah dengue (DBD)

Dalam kasus DBD, misalnya, pasien bisa menunjukkan gejala berupa memar dan bintik merah karena rendahnya jumlah trombosit dalam darah, sebagaimana dijelaskan dalam situs resmi Kementerian Kesehatan RI.

BACA JUGA: Cek Fakta Mitos Suami Dilarang Menggunting saat Istri Hamil

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: