5 Kekurangan KUR Cepat Cair yang Jarang Diungkap Bank, Nomor 3 Sering Jadi Penghalang Utama
Kekurangan KUR cepat cair--
Inilah poin yang paling sering mengejutkan calon debitur: pengajuan KUR bisa langsung ditolak jika kamu punya riwayat kredit buruk.
Meski usaha kamu berjalan baik, tapi jika skor kredit di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK OJK) menunjukkan ada cicilan menunggak atau pernah gagal bayar, maka kamu bisa langsung dianggap tidak layak.
BACA JUGA: Gokil! Ibu Rumah Tangga Ini Dapat KUR Tanpa Jaminan Gara-gara Nonton YouTube
BACA JUGA: Simulasi KUR BRI 2025, Cuma Rp1 Juta/Bulan, Dapat Dana Rp50 Juta! Cocok Buat yang Lagi Kepepet!
Banyak pelaku UMKM muda yang belum familiar dengan istilah “BI Checking” atau “SLIK OJK”, padahal ini sangat krusial dalam proses verifikasi pinjaman.
Tips buat kamu, sebelum mengajukan KUR, cek dulu riwayat kreditmu melalui laman resmi OJK atau minta bantuan dari bank terkait.
4. Plafon Pinjaman Masih Terbatas
KUR memang dikenal dengan bunga rendah, yakni hanya sekitar 3% per tahun. Namun, plafon pinjamannya belum tentu cukup untuk semua skala usaha.
Misalnya, KUR Mikro hanya sampai Rp50 juta, dan KUR Kecil sampai Rp500 juta. Bagi bisnis rintisan mungkin cukup, tapi untuk usaha yang butuh ekspansi besar seperti membuka cabang atau membeli mesin industri, limit ini bisa terasa sempit.
BACA JUGA: Simulasi Cicilan KUR BRI 2025, Mulai dari Rp1 Juta per Bulan sudah Dapat Rp50 Juta
BACA JUGA: Gagal Dapat KUR BRI 2025? Coba 1 Trik Aneh Ini Dijamin Langsung ACC!
Solusinya? Banyak pelaku usaha akhirnya terpaksa mencari pembiayaan tambahan di luar KUR, seperti dari pinjaman komersial bank (dengan bunga lebih tinggi) atau bahkan pinjaman dari fintech.
5. Penggunaan Dana Dibatasi
Jangan kira setelah dana KUR cair, kamu bebas menggunakannya sesuka hati. Salah satu syarat mutlak dari KUR adalah bahwa dana tersebut hanya boleh digunakan untuk kegiatan usaha produktif, bukan konsumtif.
Artinya, kamu nggak bisa pakai uang itu untuk beli gadget, bayar utang pribadi, atau keperluan lain yang tidak terkait usaha. Bank dan pemerintah juga melakukan pengawasan rutin, termasuk verifikasi penggunaan dana dan laporan perkembangan usaha.
Program KUR memang sangat membantu banyak pelaku usaha, khususnya UMKM yang butuh modal dengan bunga ringan. Tapi bukan berarti tanpa risiko atau tantangan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



