3 Mitos Hewan Jawa yang Paling Terkenal Menyeramkan, Pertanda Sesuatu
Mitos hewan Jawa yang paling terkenal ini seringkali dikaitkan dengan fenomena alam, seperti cuaca, musim, atau bencana alam.--
Mitos Babi Ngepet juga sering dikaitkan dengan fenomena sosial di masyarakat agraris Jawa pada masa lalu. Pencurian hasil panen atau ternak sering terjadi, dan mitos ini mungkin muncul sebagai cara untuk menjelaskan kejadian tersebut dan memberikan efek jera bagi pelaku kejahatan.
Terlepas dari kebenarannya, Babi Ngepet telah menjadi bagian dari folklore Jawa dan terus diceritakan dari generasi ke generasi.
2. Antaboga
Antaboga adalah sosok naga raksasa dalam mitologi Jawa dan Bali. Namanya berasal dari bahasa Sanskerta, "Ananta" yang berarti "tak terbatas" dan "Bhoga" yang berarti "makanan" atau "kekayaan".
Antaboga sering digambarkan sebagai naga yang sangat besar dan kuat, bahkan dikatakan ukurannya melebihi alam semesta. Ia dipercaya sebagai penjaga keseimbangan alam semesta dan sering dikaitkan dengan bumi dan air. Dalam beberapa versi mitos, Antaboga juga dikaitkan dengan penciptaan dunia.
BACA JUGA: 5 Mitos Jumat Kliwon dalam Budaya Jawa, Jadi Hari Sakral atau Sial?
BACA JUGA: Segudang Mitos Unik yang Konon Bisa Bawa Sial Jika Dilakukan
Antaboga sering muncul dalam berbagai cerita pewayangan dan mitologi Jawa. Ia digambarkan sebagai sosok yang bijaksana dan berwibawa. Meskipun wujudnya menakutkan, ia bukanlah sosok yang jahat.
Keberadaannya dalam mitologi Jawa memberikan dimensi kosmis dan spiritual yang mendalam, mengingatkan manusia akan kekuatan alam semesta yang tak terhingga.
3. Warak Ngendog
Warak Ngendog adalah makhluk mitologi yang menjadi ikon kota Semarang, Jawa Tengah. "Warak" berarti badak dalam bahasa Jawa, sedangkan "Ngendog" berarti bertelur.
Makhluk ini digambarkan sebagai perpaduan antara beberapa hewan, dengan kepala naga, tubuh seperti buraq (makhluk mitologi dalam agama Islam), dan kaki seperti kambing atau kuda. Warak Ngendog menjadi simbol akulturasi tiga etnis utama di Semarang, yaitu Jawa, Tionghoa, dan Arab.
BACA JUGA: 8 Mitos soal Pernikahan yang Populer di Indonesia, Aneh tapi Unik
BACA JUGA: 7 Mitos yang Konon Bikin Susah Dapat Jodoh Terpopuler di Indonesia, Percaya?
Warak Ngendog biasanya diarak dalam perayaan Dugderan, sebuah tradisi menyambut bulan Ramadhan di Semarang. Keberadaannya melambangkan kerukunan dan persatuan antar etnis di kota tersebut.
Selain itu, Warak Ngendog juga menjadi daya tarik wisata dan ikon budaya yang memperkaya khazanah mitologi Indonesia.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



