Ketua DPRD Dorong Pemprov Jateng Prioritaskan Pembangunan Pertanian karena Alasan Ini

Kamis 11-12-2025,07:00 WIB
Reporter : Adi Mulyadi
Editor : Adi Mulyadi

"Masalah lain yang sering dihadapi di lapangan adalah minimnya pendampingan teknologi, biaya operasional yang membebani petani, serta harga jual komoditas pertanian yang belum stabil," ujar mantan Ketua DPRD Kabupaten Karanganyar tersebut.

Komponen Pembangunan Pertanian

Sumanto mengungkapkan, ada tiga komponen strategis yang harus pemerintah perkuat dalam pembangunan sektor pertanian. Yaitu petani, penyuluh pertanian, lembaga ekonomi pedesaan seperti koperasi, hingga lembaga keuangan mikro.

Masalah klasik lain yang masih dihadapi adalah maraknya alih fungsi lahan pertanian dan tak adanya regenerasi petani. 

BACA JUGA:Pastikan Kesiapan Jalur Transportasi Jelang Nataru, Ketua DPRD Jateng Minta Pemprov Lakukan Ini

BACA JUGA:Buka Diklat Satpam di Tegal, Dirbinmas Polda Jateng: Pentingnya Jaga Tekankan Etika dan Profesionalisme

Sumanto menganggap alih fungsi lahan pertanian menjadi bagian dari perkembangan zaman yang sulit dihindari. 

Meski begitu, ia berharap para petani tak mudah tergiur dengan pihak lain yang ingin membeli sawah dengan harga tinggi. 

Sebab, meski mendapat uang banyak, ke depan para petani terancam tak dapat penghasilan karena sulit beralih ke pekerjaan lain.

"Kalau dapat warisan sawah jangan dijual meskipun ada iming-iming harga miliaran. Kalau dijual, warisannya akan habis. Dibelikan mobil baru, semakin lama nilainya menyusut," paparnya.

BACA JUGA:Hadiri Rapimpurda KNPI Jateng, Ketua DPRD Sumanto Sampaikan Pesan Ini

BACA JUGA:Jadi Narsum di Talkshow Soal Pemilu, Ketua DPRD Jateng Sumanto Bilang Begini

Regenerasi Petani

Sementara itu, regenerasi petani juga menjadi tantangan tersendiri. Pasalnya, anak muda enggan menjadi petani karena dianggap tak menguntungkan. Mereka lebih memilih bekerja atau merantau.

"Saya sering menggelar temu tani, disitu petani yang paling muda berusia 50 tahun. Ini berarti tidak ada regenerasi. Hal ini harus dicarikan solusi agar bertani menjadi pekerjaan yang menguntungkan sehingga anak muda tertarik," paparnya.

Kategori :