Bintang Qurdisku, Rahasia Guru MI Tumbuhkan Disiplin Siswa

Kamis 20-11-2025,08:45 WIB
Editor : Taufiq Ismail

TEGAL, radartegal.com - Kedisiplinan merupakan salah satu nilai penting yang harus ditanamkan sejak dini kepada peserta didik. Di lingkungan Madrasah Ibtidaiyah (MI), nilai ini bukan hanya menjadi bagian dari tata tertib sekolah, tetapi juga wujud dari pembentukan karakter Islami yang kuat.

Namun, menumbuhkan kedisiplinan pada anak-anak usia sekolah dasar tentu bukan perkara mudah. Guru perlu strategi yang efektif, kreatif, dan menyenangkan. Salah satu inovasi yang menarik datang dari guru MI melalui program “Bintang Qurdisku”, sebuah strategi sederhana namun efektif dalam menumbuhkan disiplin dan tanggung jawab pada siswa.

“Bintang Qurdisku” berawal dari kegelisahan guru terhadap rendahnya kedisiplinan siswa dalam hal-hal kecil, seperti mengerjakan tugas, mendengarkan penjelasan guru, dan ketertiban kelas.

Meski sudah sering diingatkan, perubahan perilaku siswa tidak kunjung terjadi. Guru pun merasa perlu mencari pendekatan baru yang tidak hanya mengandalkan hukuman atau teguran, tetapi juga memotivasi siswa dari dalam dirinya. Dari sinilah muncul gagasan “Bintang Qurdisku”. Istilah Qurdisku sendiri diambil dari mata pelajaran yang diajarkan oleh guru yaitu Al-Qur’an Hadist. Melalui program ini, guru berupaya menanamkan nilai disiplin dengan penghargaan bukan hukuman.

Program “Bintang Qurdisku” dirancang sederhana namun bermakna. Setiap siswa memiliki catatan perolehan bintang pada buku penilaian guru. Siswa dengan jumlah bintang terbanyak pada akhir semester akan mendapatakan hadiah dari guru. Bintang diberikan kepada siswa untuk beberapa kategori kedisiplinan, seperti: Mengerjakan tugas, mendengarkan penjelasan guru, tertib dalam kelas, dan menjawab kuis dari guru. Ketika siswa menunjukkan salah satu perilaku disiplin tersebut yang disesuaikan oleh kategorinya guru akan memberikan bintang. Adapun penghargaan dalam satu bulan apabila seorang siswa berhasil mengumpulkan jumlah bintang tertentu ia akan mendapat penghargaan simbolis berupa pujian. 

Para siswa mengaku program “Bintang Qurdisku” memberikan rasa semangat tersendiri dalam pembiasaan perilaku positif. Setiap kali guru memberikan bintang, siswa merasa bangga sekaligus termotivasi untuk mempertahankan bahkan meningkatkan perilakunya. Secara perlahan, anak-anak belajar bahwa disiplin bukan karena takut dimarahi, melainkan karena ingin menjadi pribadi yang lebih baik. Guru pun tidak lagi harus terus-menerus menegur, karena siswa mulai memiliki kesadaran untuk memperbaiki dirinya sendiri. Selain itu, “Bintang Qurdisku” menciptakan suasana kelas yang lebih aktif dan menyenangkan. Para siswa mengikuti pembelajaran dengan kondusif. Yang dulunya mengobrol saat guru menjelaskan pelajaran, kini tanpa teguran mereka sudah tertib untuk tidak mengobrol. Ketika guru memberikan kuis mereka pun dengan antusias berusaha menemukan jawabannya. 

Dari sisi psikologis, “Bintang Qurdisku” sejalan dengan prinsip pembelajaran positif yang menekankan motivasi intrinsik. Anak tidak dipaksa untuk disiplin, melainkan diarahkan agar merasa bangga ketika berhasil. Dalam jangka panjang, pendekatan seperti ini lebih efektif daripada hukuman, karena membentuk kesadaran dan tanggung jawab dari dalam diri siswa.

Lebih dari sekadar program penghargaan, “Bintang Qurdisku” merupakan wujud nyata kreativitas guru MI dalam membangun karakter Islami di lingkungan madrasah Ibtidaiyah. Nilai-nilai kedisiplinan yang tumbuh dari program ini sejalan dengan ajaran Al-Qur’an tentang pentingnya ketertiban, tanggung jawab, dan menghargai. 

Melalui program “Bintang Qurdisku”, guru MI telah membuktikan bahwa menumbuhkan kedisiplinan siswa tidak harus dilakukan dengan cara yang kaku atau menakutkan. Dengan pendekatan yang menyenangkan dan kreatif, siswa dapat tumbuh menjadi pribadi yang disiplin, bertanggung jawab, dan berakhlak mulia.

Program sederhana ini menunjukkan bahwa inovasi pendidikan tidak selalu harus berskala besar. Melalui ketulusan, kreativitas, dan konsistensi pelaksanaannya, seorang guru mampu memicu perubahan positif yang meskipun kecil pada awalnya, namun berpotensi memberikan dampak signifikan bagi masa depan peserta didik. Program “Bintang Qurdisku” juga mampu berperan membentuk karakter peserta didik menjadi pribadi Qur’ani yang tidak hanya unggul dalam pengetahuan, tetapi juga disiplin, santun, dan bertanggung jawab.

PENULIS : Aufa Aulia, Nanda Diva Maekha, Nisrina Zahro, Siska Rini.

Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Institut Agama Islam Bakti Negara (IBN) Tegal.

Kategori :