Usianya 100 Tahun, 7 Kuliner Legendaris Semarang dengan Sejarah Panjang & Masih Eksis sampai Sekarang

Selasa 18-11-2025,07:53 WIB
Reporter : Aditya Saputra
Editor : Zuhlifar Arrisandy

SEMARANG, radartegal.com - Semarang dikenal sebagai kota pelabuhan yang maju sejak zaman kolonial, dan juga sebagai kota dengan ragam kuliner legendaris yang memiliki sejarah panjang dan unik. 

Banyak kuliner legendaris khas Semarang hadir dari akulturasi budaya Jawa, Tionghoa, hingga Arab, sehingga menciptakan cita rasa khas yang sulit ditemukan di daerah lain. 

Jika Anda sedang merencanakan wisata kuliner atau ingin mengenal Semarang lebih dalam, deretan kuliner legendaris berikut ini wajib Anda ketahui karena masing-masing memiliki cerita panjang di baliknya.

Daftar kuliner legendaris khas Semarang

1. Lumpia Semarang

Lumpia Semarang mungkin adalah kuliner yang paling melekat dengan identitas Kota Atlas ini. Makanan ini lahir dari akulturasi budaya Tionghoa khususnya dari seorang imigran Tiongkok bernama Tjoa Thay Yoe, dengan masyarakat Jawa sekitar tahun 1800-an.

BACA JUGA: 10 Tempat Kuliner Malam Purwokerto Paling Hits 2025, Enak, Murah, dan Buka sampai Dini Hari

BACA JUGA: Enak Murah, Ini 15 Spot Kuliner Malam Terbaik di Jogja yang Wajib Dicoba Wisatawan

Lumpia awalnya berisi rebung, telur, dan daging, lalu berkembang menjadi camilan favorit warga Semarang dan para tamu kolonial pada masa Hindia Belanda.

Keistimewaannya terletak pada aroma rebung yang diolah hingga tidak langu, kulit lumpia tipis namun garing, serta cocolan saus kental khas Semarang. Hingga kini, lumpia tetap menjadi ikon kota dan sangat diburu wisatawan.

2. Tahu Gimbal

Tahu Gimbal lahir dari kawasan pesisir Semarang, terutama daerah sekitar Pelabuhan Tanjung Emas. Hidangan ini menjadi makanan para nelayan dan buruh pelabuhan sejak puluhan tahun lalu karena porsinya besar, murah, dan mengenyangkan.

Nama "gimbal" diambil dari udang goreng tepung yang teksturnya menyerupai rambut gimbal. Hidangannya terdiri dari tahu goreng, lontong, kol, tauge, gimbal udang, dan siraman saus kacang petis yang gurih-manis.

BACA JUGA: 4 Tempat Kuliner Dekat Stasiun Tegal, Wajib Coba saat Baru Turun Kereta

BACA JUGA: 4 Kuliner Khas Tegal Ini Bahan dan Pembuatannya Unik tapi Bikin Nagih

Perpaduan ini mencerminkan budaya kuliner pesisir yang kuat dengan pengaruh Jawa dan sedikit sentuhan Tionghoa.

3. Wingko Babat

Meski namanya identik dengan kota Babat di Lamongan, wingko justru berkembang pesat dan menjadi ikon oleh-oleh di Semarang sejak era perdagangan antar kota di Jawa pada awal abad ke-20.

Banyak keluarga keturunan Tionghoa di Semarang yang mengembangkan resep wingko rumahan menjadi usaha besar, khususnya di kawasan Jalan Pemuda.

Kategori :