SURABAYA, radartegal.com - Perkumpulan Bank Syariah Indonesia (ASBISINDO) berharap pangsa pasar bank syariah naik dari 7,7 persen menjadi 20 persen. Itu, agar membuat pangsa pasar bank syariah di Indonesia setara dengan negara-negara lain.
Demikian disampaikan Ketua Umum Asbisindo yang juga Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Anggoro Eko Cahyo. Dirinya menyampaikan hal itu, pada Sarasehan Asbisindo yang digelar di sela event Indonesia Islamic Finance Summit (IIFS) 2025 yang digagas Otoritas Jasa Keuangan di Surabaya.
Menurutnya, perbankan syariah rata-rata tumbuh di atas industri bank. Secara global, aset keuangan syariah naik sekitar 10 persen per tahun dengan rata-rata pangsa pasar sekitar 20 persen.
"Ruang tumbuh bank syariah di Indonesia masih cukup lebar. Bisa tiga kali lipat dari posisi saat ini,’’ katanya.
BACA JUGA: Anggoro Eko Cahyo Terpilih Jadi Ketua Umum Asbisindo, 5 Strategi Perkuat Ekonomi Syariah Disiapkan
BACA JUGA: Bank Jateng Perluas Jangkauan Layanan Lewat 2 Kantor Baru di Gombong Kebumen
Anggoro mengatakan data OJK per Desember 2024 menunjukkan perbankan syariah nasional mencatatkan kinerja positif pada akhir 2024. Total aset tercatat sebesar Rp980,30 triliun atau tumbuh sebesar 9,88 persen yoy pada Desember 2024 dengan market share tercatat naik menjadi 7,72 persen.
Menurut Anggoro, pada 2025 merupakan momentum besar bagi perkembangan ekonomi syariah nasional. Sebagaimana tertuang dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, tentang pengembangan ekonomi syariah menjadi pilar kedua agenda pembangunan nasional.
Artinya, kata Anggoro, system ekonomi yang berlandaskan keadilan, etika, dan kesejahteraan bersama bukan hanya nilai moral. Tetapi juga strategi pertumbuhan ekonomi nasional yang telah dicantumkan juga di dalam Rencana Jangka Panjang Pembangunan Nasional (RPJPN) 2025-2045.
Dukungan dan stimulus dari Pemerintah untuk pertumbuhan ekonomi syariah sudah sangat baik. Mulai dari penetapan pilar pertumbuhan ekonomi nasional, blueprint ekonomi syariah Indonesia, Masterplan Industri Halal 2023–2029, pembentukan Komite Nasional Pengembangan Keuangan Syariah dan yang terbaru adalah penerbitan berbagai regulasi strategis termasuk yang terakhir POJK tentang Kegiatan Usaha Bullion, yang membuka peluang besar bagi bank syariah untuk masuk ke ekosistem emas nasional.
BACA JUGA: Penyaluran KUR di Jawa Tengah Tertinggi, Bank Jateng Jadi Garda Terdepan
BACA JUGA: Makin Diandalkan, BRI Mobile Banking Tawarkan Kemudahan, Keamanan dan Kecepatan
Untuk percepatan pertumbuhan industri bank syariah, Asbisindo merumuskan strategi Winning Proposition, Perbankan Syariah sebagai Solusi Keuangan yang Adil dan Transparan. Winning proposition selaras dengan Asta Cita Pemerintah dan nilai syariah/maqashid syariah yang menjadi unique value perbankan syariah.
Keselerasan ini dielaborasi melalui berbagai aspek diantaranya mendorong industrialisasi inklusif dan hilirisasi produktif yang memiliki added value. Membangun daya saing ekosistem halal di pasar global dan optimalisasi peran desa untuk Indonesia melalui pemerataan ekonomi berbasis syariah.