Pemprov Jateng dan Jatim Tanda Tangani 10 Nota Kesepahaman, Bentuk Collaborative Government

Sabtu 25-10-2025,13:05 WIB
Reporter : Khikmah Wati
Editor : Khikmah Wati

Radartegal.com- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim) melakukan penandatangan 10 nota kesepahaman. Langkah ini sebagai bentuk collaborative government (pemerintahan kolaboratif). 

Dengan kerja sama ini harapannya mampu memperkuat ekonomi di kedua provinsi tersebut. Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengatakan, sejumlah potensi ekonomi yang dapat dikolaborasikan di antaranya pemenuhan kebutuhan susu di Jawa Tengah yang diambil dari Jawa Timur.

Juga gula kristal yang banyak diproduksi di Banyumas Jawa Tengah dan sangat dibutuhkan oleh Jawa Timur.

"Kerja sama dan kolaborasi ini dalam rangka memperkuat posisi Jawa Tengah dan Jawa Timur dalam rangka mendukung kebijakan Presiden, serta memberikan kontribusi terbaik kepada masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur," ucapnya. 

BACA JUGA: Pengemudi Truk Terjebak Banjir di Semarang Dapat Bantuan Makan dari Pemprov Jateng

BACA JUGA: Pemprov Jateng Sigap Atasi Banjir di Sejumlah Daerah

Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan 10 nota kesepahaman, dalam rangka peningkatan perekonomian kedua daerah, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat, 24 Oktober 2025 malam. 

Penandatanganan  nota kesepahaman tersebut,  menambah beberapa kerja sama yang sebelumnya sudah disepakati antara kedua provinsi.

"Kerja sama ini untuk meningkatkan dan menumbuhkan ekonomi baru di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur," kata Ahmad Luthfi di sela acara.

"MoU (nota kesepahaman) ini akan segera kita tindaklanjuti, tidak hanya dengan antar OPD-nya (Organisasi Perangkat daerah) tetapi juga dengan beberapa BUMD, Kadin, dan Hipmi. Sehingga di dua provinsi ini akan timbul ekonomi baru di beberapa sektor," katanya.

Setali tiga uang, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan, Jawa Timur dan Jawa Tengah adalah pusatnya (punjere) nusantara. 

"Dhawuh Mbah Kiai Maimoen Zubair, Jawa Timur dan Jawa Tengah harus nyawiji (bersatu). Jadi kalau Pak Gubernur (Ahmad Luthfi) bilang puser, beliau bilang Jawa Timur dan Jawa Tengah itu punjere Indonesia," ungkapnya.

Oleh karenanya, menurut Khofifah, kerja sama dan kolaborasi antara Jawa Tengah dan Jawa Timur itu penting. Seluruh elemen strategis di kedua provinsi tersebut diharapkan tidak hanya tersambung secara institusional, tetapi juga dari sisi kemajuan bersama. 

Salah satunya dalam bidang perekonomian, di mana dua provinsi tersebut termasuk yang terbesar dalam kontribusi pertumbuhan ekonomi nasional.

Kategori :