Radartegal.com- Berdasarkan rilis dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah (Jateng), persentase penduduk miskin pada Maret 2025 sebesar 9,48 persen. Jumlah itu mengalami penurunan 0,10 persen poin dibanding September 2024 yang mencapai 9,58 persen.
Sementara jumlah penduduk miskin pada Maret 2025 sebanyak 3,37 juta orang, turun 29,65 ribu orang dibanding September 2024.
Hal tersebut diungkap Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi saat menerima audiensi dari Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Tengah di kantornya pada Senin, 13 Oktober 2025.
“Nanti peran ormas akan kita ikutkan, untuk membantu memiikirkan program pengentasan kemiskinan,” ucapnya.
BACA JUGA: Pemkab Tegal Luncurkan Inovasi Warteg untuk Capai Target 0 Persen Kemiskinan Ekstrem
BACA JUGA: Kemiskinan Disinggung dalam Pidato Puan, Ketua DPRD Jateng Sumanto: Harus Buat Nol Persen
Menurutnya, organisasi kemasyarakatan (ormas) pemuda di wilayah Jawa Tengah akan diajak menjadi mitra dalam pengentasan kemiskinan.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, kata Luthfi, akan melibatkan peran ormas dalam perumusan dan pelaksanaan program-program pengentasan kemiskinan.
Pertemuan tersebut membahas peran strategis ormas dalam menjaga stabilitas sosial dan mendukung program pemerintah, khususnya dalam pengentasan kemiskinan ekstrem.
Dalam kesempatan itu, Luthfi menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah dan ormas untuk menjaga kondusivitas daerah.
BACA JUGA: Angka Kemiskinan Jateng per Maret 2025 Turun, Ahmad Luthfi: Ini Keberhasilan Bersama
Pihaknya berterimakasih kepada Pemuda Muhammadiyah yang telah ikut menciptakan suasana kondusif di wilayahnya. Sebab, suasana yang tidak kondusif bakal berdampak terhadap investasi dan perekonomian daerah.
Apresiasi atas sambutan dan dukungan Gubernur terhadap kiprah Pemuda Muhammadiyah disampaikan Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Jawa Tengah Abdul Ghofar Ismail.