Pemprov Jateng Terus Dorong Pemerataan Layanan Kesehatan Lewat Program Speling

Kamis 02-10-2025,17:45 WIB
Reporter : Teguh Mujiarto
Editor : Teguh Mujiarto

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi mengungkapkan program Speling sudah melayani sekitar 560 desa. Dokter spesialis dari berbagai rumah sakit diturunkan, baik dari Pemprov, Pemda, maupun swasta.

"Harapannya, masyarakat desa terkecil bisa menikmati layanan kesehatan gratis,” kata Luthfi.

Selain itu, kata Luthfi, Speling juga menjadi sarana pemetaan dan pemerataan layanan kesehatan masyarakat desa. Sudah ada ribuan warga terlayani program ini.

BACA JUGA: Pemprov Jateng Perluas Program Desalinasi, 4 Titik Baru Diresmikan

BACA JUGA: Pemprov Prioritaskan Program Pengelolaan Sampah di Jateng

“Kita bisa mendeteksi TBC, stunting, maupun penyakit degeneratif sejak dini, lalu ditindaklanjuti di Puskesmas. Alhamdulillah, ini menjadi roadmap kesehatan masyarakat Jawa Tengah, karena kesehatan adalah hal yang paling utama,” ujarnya.

Selain layanan kesehatan, pada kesempatan itu juga diselenggarakan kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM). Kegiatan ini digelar dengan tujuan meningkatkan akses dan keterjangkauan pangan masyarakat sekaligus menjaga stabilitas harga.

Dari kegiatan itu, komoditas yang disalurkan antara lain beras sebanyak 2 ton senilai Rp27,5 juta, minyak goreng 300 liter senilai Rp4,71 juta dan gula pasir 300 kilogram senilai Rp5,4 juta. Selanjutnya, telur 300 kilogram senilai Rp8,1 juta, bawang merah 100 kilogram senilai Rp3 juta, bawang putih 100 kilogram senilai Rp3 juta, cabai 50 kilogram senilai Rp2 juta, serta komoditas lainnya senilai Rp2 juta.

Total omzet subsidi harga pangan yang tersalurkan melalui GPM ini mencapai Rp55,2 juta. Selain itu, juga disalurkan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) berupa 1 ton beras untuk 100 kepala keluarga, masing-masing menerima 10 kilogram.

Sementara satu kelompok usaha beranggotakan sepuluh orang di Salem menerima bantuan Rp20 juta untuk pengembangan usaha produktif.

Kategori :