Aki biasanya memiliki usia pakai sekitar 1–2 tahun, tergantung pemakaian dan perawatannya. Jika kamu mulai merasakan starter berat atau lampu redup, segera cek kondisi aki sebelum terlambat.
3. Mengabaikan Perawatan CVT, Vanbelt, dan Roller
Komponen CVT (Continuously Variable Transmission) seperti vanbelt dan roller sangat penting untuk transmisi tenaga ke roda. Jika CVT kotor oleh debu, lumpur, atau tidak pernah dibersihkan, akan muncul suara gredek-gredek saat gas ditarik dari kondisi diam.
BACA JUGA: Bikin Pangling! Ini Perubahan Honda PCX 2025 Siap Saingi Motor Bongsor Lainnya
BACA JUGA: 4 Alasan Ini yang Bikin Honda PCX 160 Jadi Skutik Premium Incaran Para Kaula Muda di 2025
Selain mengganggu kenyamanan, kondisi ini dapat mempercepat kerusakan komponen. Disarankan melakukan pemeriksaan CVT minimal setiap 8.000 km, dan mengganti vanbelt sekitar 24.000 km.
4. Lupa Mengecek Crankcase
Crankcase atau rumah mesin bawah cukup rentan terhadap benturan, terutama saat melintasi jalan berlubang, polisi tidur, atau trotoar. Material crankcase yang terbuat dari aluminium bisa retak atau pecah jika terkena benturan keras.
Kerusakan pada crankcase bisa mengakibatkan kebocoran oli atau bahkan kerusakan internal pada mesin. Solusinya? Berkendaralah dengan hati-hati, hindari jalan ekstrem, dan rutin cek kondisi bagian bawah mesin, terutama setelah menabrak sesuatu.
5. Menyepelekan Filter Udara dan Sistem Pengapian
Filter udara yang kotor membuat suplai udara ke mesin tidak optimal, sehingga pembakaran menjadi tidak sempurna. Selain itu, busi yang mulai aus atau koil yang bermasalah bisa menyebabkan pengapian melemah hingga mesin mati mendadak.
BACA JUGA: Bocoran Kredit Honda PCX 160 Tanpa DP, Apakah Benar Bisa?
BACA JUGA: Cara Rawat Honda PCX 160 Sendiri di Rumah, Cuma Butuh 15 Menit Sehari
Disarankan untuk membersihkan filter udara setiap 8.000 km dan menggantinya tiap 16.000 km. Jangan lupa juga untuk memeriksa dan mengganti busi secara berkala agar pengapian tetap stabil.
6. Shockbreaker Jarang Dicek
Suspensi atau shockbreaker berfungsi untuk meredam getaran dari jalan. Bila pelumas di dalamnya berkurang atau shock tidak simetris, efeknya akan terasa langsung: motor jadi tidak nyaman, bahkan bisa berpengaruh ke keseimbangan saat berkendara.
Gejala shockbreaker bermasalah biasanya ditandai dengan bunyi "jedug" saat melewati polisi tidur atau motor terasa membal. Pemeriksaan rutin dan pergantian pelumas shock disarankan tiap 10.000–15.000 km, tergantung kondisi jalan yang sering dilalui.
7. Salah Membuka Baut Saat Ganti Oli Gardan
Kesalahan yang satu ini sering terjadi pada pemilik motor yang melakukan servis sendiri. Saat mengganti oli gardan, banyak yang membuka baut di atas, padahal yang benar adalah membuka baut paling bawah di bagian boks gardan.
BACA JUGA: Gak Nyangka! Honda PCX 160 Punya Fitur Mewah Ini yang Gak Dimiliki Merek Lain