SLAWI, radartegal.com - Tidak lagi muda, Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Sedunia kini telah genap berusia 162 tahun.
Tahun ini, peringatannya bertema “On the Side of Humanity” atau di Pihak Kemanusiaan. Artinya, menyoroti pentingnya prinsip kemanusiaan sebagai fondasi utama dari seluruh aksi kemanusiaan.
Serta menegaskan komitmen gerakan terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Terutama di tengah situasi dunia yang semakin kompleks dan terpolarisasi.
"PMI harus terus mengedepankan kegiatan tanggap bencana dan bersama masyarakat, melakukan upaya-upaya pengurangan risiko bencana atau PRB," ujar Ketua PMI Kabupaten Tegal Iman Sisworo, saat memimpin Apel Hari Ulang Tahun ke-162 Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Sedunia Tahun 2025, di halaman Gedung PMI Kabupaten Tegal, Kamis, 8 Mei 2025 pagi.
BACA JUGA: Kebakaran Rumah di Dusun Gembol Mendelem, PMI Kecamatan Belik Gercep Gelontor Bantuan
BACA JUGA: Disapu Puting Beliung, 16 Rumah di Kabupaten Tegal Rusak, PMI Gercep Beri Bantuan
Meski sudah senja, Palang Merah Indonesia (PMI) tak pernah lelah melayani masyarakat yang membutuhkan pertolongan.
Dalam kesempatan itu, Iman mengajak seluruh pengurus dan relawan PMI agar selalu semangat melayani masyarakat yang membutuhkan bantuan maupun pertolongan.
"Kita tahu bahwa dalam beberapa bulan terakhir, banyak masyarakat kita yang terdampak bencana banjir, kebakaran rumah, tanah longsor dan sebagainya. Untuk itulah, PMI harus selalu hadir di tengah-tengah masyarakat," ucapnya.
Menurut Iman, peringatan ini juga menjadi momentum untuk meningkatkan pemahaman publik terhadap tujuh Prinsip Dasar Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah.
Pada tahun 2025, kampanye ini bertepatan dengan peringatan 60 tahun Prinsip Dasar yang diadopsi pada tahun 1965.
Dia meminta, PMI harus selalu meningkatkan ketangguhan dalam menghadapi bencana yang setiap saat dapat terjadi. PMI harus membangun kemampuan organisasi dan SDM-nya, sehingga PMI akan selalu menjadi yang terdepan dalam merespon tanggap darurat dan semakin tangguh serta mampu mengajak masyarakat untuk beradaptasi dengan perubahan iklim ini.
"Ketangguhan berbasis masyarakat inilah yang harus terus senantiasa kita perkuat," tutupnya.