radartegal.com – Anda harus hindari 10 kesalahan investasi yang bikin terjerumus utang. Alih-alih mencari keuntungan justru Anda berisiko mengalami kerugian finansial yang besar.
Beberapa kesalahan investasi yang bikin terjerumus utang ini bisa saja dialami terutama kaum pemula. Apalagi masih tergolong minim pengetahuannya soal investasi seperti ini.
Kesalahan investasi yang bikin terjerumus utang ini harus Anda waspadai. Jangan sampai Anda justru menanggung kerugian yang berbanding terbalik dengan tujuan investasi di awal.
Selengkapnya simak di bawah 10 kesalahan investasi yang bikin terjerumus utang. Disimak pembahasannya sampai tuntas ya!
BACA JUGA : Apa Investasi Paling Aman dan Untung untuk Pemula? Begini Pilihannya
BACA JUGA : Minim Risiko, Ini 4 Investasi di Bawah Rp100 Ribu yang Bisa Jadi Passive Income
10 kesalahan investasi yang bikin terjerumus utang
Melakukan investasi apapun itu harus dipertimbangkan dengan matang. Jika asal-asalan, maka justru investasi yang tujuannya agar untung malah merugikan Anda. Maka dari itu, hindari beberapa kesalahan berikut.
1. Tidak Memiliki Tujuan Investasi yang Jelas
Apapun jenis investasi yang akan Anda lakukan, lebih baik buat dulu tujuan investasi yang jelas di awal. Misal untuk membeli rumah, dana pensiun, atau pendidikan anak.
Jika Anda sudah memiliki tujuan yang jelas, Anda bisa memilih jenis investasi yang sesuai dengan jangka waktu dan profil risiko Anda.
2. Tidak Melakukan Riset yang Cukup
Kesalahan dalam berinvestasi yang sering terjadi yaitu tidak melakukan riset. Tiap investasi akan memiliki peluang dan risikonya masing-masing.
BACA JUGA : Pemula Bisa Investasi Modal Minim Mulai 10 Ribu, Begini Caranya
BACA JUGA : 5 Bank Digital untuk Menabung dan Investasi Pemula yang Banyak Benefit
Jadi, Anda harus tahu betul apa saja risiko investasi yang akan diambil. Lewat riset ini, Anda jadi lebih memiliki strategi yang pas untuk melakukan investasi tersebut.
3. Terlalu Emosional
Investasi tinggi akan risiko dan tidak bisa dilakukan dengan emosional. Anda harus tenang terutama dalam menghadapi fluktuasi pasar, jadi jangan panik saat pasar turun atau terlalu senang jika pasar naik.