Ustazah Novi menekankan pentingnya sinergi antara tim KKN dan pihak sekolah, agar program-program kerjanya berjalan lancar dan memberikan manfaat maksimal untuk semua pihak.
BACA JUGA: Menhan Prabowo Subianto Kunjungi Universitas Ahmad Dahlan, Dekati Muhammadiyah?
Sekilas tentang Unida Gontor
Universitas Darussalam Gontor atau disingkat Unida Gontor merupakan universitas yang menerapkan sistem asrama (boarding system), yang didesain untuk pembelajaran efektif dan efisien. Bahasa pengantar pengajaran dan komunikasi dosen dan mahasiswanya menggunakan bahasa arab dan inggris.
Dalam sistem asrama pula aktivitas keilmuan, kerohanian, dan kewirausahaan dapat dilaksanakan dengan mudah. Sehingga akan tercipta komunitas dan dari komunitas terbentuk tradisi keilmuan.
Unida Gontor merupakan cita-cita tiga ulama pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor, yaitu KH Ahmad Sahal, KH Zainuddin Fannani, dan KH Imam Zarkasyi (dikenal kemudian sebagai Trimurti). Pada 1963 diawali dengan berdirinya Institut Pendidikan Darussalam (IPD), yang mempunyai dua fakultas ushuluddin dan tarbiyah.
Selanjutnya pada 1994, didirikan fakultas syariáh dan berubah namanya menjadi Institut Studi Islam Darussalam (ISID). Dua tahun kemudian, ISID menempati kampus baru di Siman, Ponorogo.
BACA JUGA: 5 Perbedaan Universitas Terbuka dengan Kampus Lain di Indonesia
BACA JUGA: Kuatkan Kerjasama Universitas Luar Negeri, IBN Tegal Go Internasional
Hingga pada 2013 lalu, resmi berubah menjadi Universitas Darussalam Gontor, dengan terbitnya Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 197/E/O/2014 tanggal 4 Juli 2014. Saat ini Unida Gontor memiliki jenjang pendidikan program sarjana (S1) 7 fakultas dan 18 program studi (prodi) terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN).
Unida Gontor juga menyelenggarakan program pascasarjana (S2), yakni program studi magister aqidah dan filsafat Islam, pendidikan bahasa arab, dan hukum ekonomi syariah. Sedangkan program doktoral baru satu prodi, aqidah dan filsafat Islam.