KABAR baik bagi sektor pertanian dan budidaya ikan. Tim Riset dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Uniersitas Pancasakti Tegal, yang diketuai oleh Sari Wiyanti SE MSi telah berhasil menciptakan inovasi di bidang pakan.
Adalah produk pakan/pelet ikan menggunakan bahan baku tanaman kenaf dicampur dengan bahan baku lainnya.
Keberhasilan tim Riset dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Uniersitas Pancasakti Tegal, untuk penelitian yang berjudul “Inovasi Produk Pakan Ikan Melalui Rekayasa Metode Produksi Tanaman Kenaf Sebagai Bahan Baku Berbasis Sumber Daya Lokal Pesisir Pantai Utara”.
Telah lolos seleksi yang ketat di program hibah penelitian BIMA dari Direktorat Riset Teknologi dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM) Kementrian, Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2024.
Yang melatarbelakangi penelitian ini adalah pesisir pantai utara Tegal merupakan wilayah produktif, yang digunakan untuk kegiatan ekonomi oleh masyarakatnya berupa budidaya ikan.
Budidaya ikan non industri masuk dalam golongan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sehingga bisnis budidaya ikan memberi kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi diwilayah sekitarnya.
Pertumbuhan ekonomi suatu wilayah akan seimbang apabila diikuti peningkatan peningkatan pendapatan masyarakatnya terutama para pelaku UMKM.
Banyak permasalahan yang dihadapi oleh petani tambak dalam menjalankan usahanya, hal inilah yang menarik perhatian para akademisi di lingkungan Universitas Pancasakti Tegal.
Latar Belakang Masalah
Yang melatar belakangi penelitian ini adalah petani tambak non industri selalu mengeluhkan mahalnya pakan ikan pabrikan yang menyebabkan tingginya biaya usaha tambak mencapai 70 persen dari keseluran biaya yang dikeluarkan.
Budidaya ikan merupakan bagian dari UMKM dengan keterbatasan modal dalam menjalankan usahanya. Kemampuan finansial yang terbatas sehingga tidak mampu membeli pakan ikan pabrikan.
Hal ini berdampak petani tambak memberikan pakan tidak sesuai dengan kebutuhan ikan, ada pula yang memberikan pakan seadanya. Ikan membutuhkan pakan yang cukup baik untuk memenuhi energi dan pertumbuhannya.
Biaya pakan ikan yang tinggi seringkali berdampak pada rendahnya pendapatan bahkan kerugian yang diderita petani tambak non industri karena biaya yang dikeluarkan tidak sebanding dengan hasil panen yang diperoleh.
Inovasi Produk Baru Pakan Ikan
Tim riset BIMA memberikan solusi untuk petani tambak budidaya ikan dengan menciptakan inovasi baru berupa produk pakan ikan berbahan baku tanaman kenaf dan bahan baku lokal lainnya.
Inovasi produk ini tidak mengandung zat berbahaya atau racun yang membahayakan apabila dikonsumsi oleh ikan.
Inovasi produk pakan ikan ini telah melalui proses uji laboratorium untuk mengetahui produk secara pasti kandungan nutrisinya sesuai dengan SNI mencapai 24 – 26 %. Sangat tepat untuk pakan pembesaran ikan yang kebutuhan pakannya sangat tinggi.