SLAWI, radartegal.com – Harapan lama sekolah (HLS) penduduk umur tujuh tahun di Kabupaten Tegal meningkat 0,04 tahun dibandingkan tahun sebelumnya, dari 12,92 tahun menjadi 12,96 tahun.
Sementara untuk indikator rata-rata lama sekolah (RLS) penduduk umur 25 tahun ke atas meningkat 0,02 tahun dari 7,34 tahun menjadi 7,36 tahun pada tahun 2024 ini.
Meningkatnya angka harapan lama sekolah menjadi sinyal positif bahwa semakin banyak penduduk di Kabupaten Tegal yang bersekolah.
Hal itu disampaikan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Kabupaten Tegal Suspriyanti saat membuka acara Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP Angkatan 11 tahun ini digelar di Pendopo Amangkurat Pemkab Tegal, Senin, 2 Desember 2024.
BACA JUGA: Lokakarya, BBGP Jateng Serahkan 223 Calon Guru Penggerak Kabupaten Tegal
BACA JUGA: 400 Guru Penggerak Wakili Kabupaten Tegal dalam Festival Transformasi Pendidikan
Dalam kesempatan itu, Suspriyanti menjelaskan jika Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Tegal Tahun 2024 mencapai 71,70.
Angka ini menunjukkan peningkatan dari tahun sebelumnya yang sebesar 71,12. Peningkatan IPM ini terjadi pada semua dimensi pembentuknya, baik kualitas kesehatan, pendidikan atau pengetahuan, maupun pengeluaran per kapita yang disesuaikan.
Pertumbuhan positif, baik RLS maupun HLS menjadi modal manusia penting untuk mendukung pembangunan di Kabupaten Tegal. Sebab dengan kualitas sumber daya manusia yang semakin baik dari sisi pendidikan, proses pembangunan secara umum juga akan berlangsung lebih baik.
Sejalan dengan ini, guru memiliki peran penting mewujudkan transformasi pendidikan yang berkualitas. Terlebih bagi guru penggerak sebagai pemimpin pembelajaran dituntut mampu berinovasi untuk mengatasi kelemahan pembelajaran.
BACA JUGA: Dinas Dikbud Kabupaten Tegal Gelar Lokakarya VII Program Guru Penggerak dan Panen Hasil Belajar
BACA JUGA: Digelar 2 Hari, 179 Calon Guru Penggerak Kabupaten Tegal Ikuti Gelar Panen Hasil Belajar
Transformasi pendidikan lewat Merdeka Belajar telah berjalan selama lima tahun. Tentunya implementasi kebijakan ini telah banyak mewarnai wajah pendidikan dan transformasi di dalamnya, termasuk Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP).
Di sini, para calon guru penggerak (CGP) didorong memamerkan hasil pembelajaran selama enam bulan sebagai praktik baik yang mereka terapkan dalam proses pembelajaran melalui Panen Hasil Belajar.