Elektabilitas Ridwan Kamil Unggul Hingga 44% dalam Survei Disway, Pramono 40%

Sabtu 23-11-2024,17:49 WIB
Reporter : Khikmah Wati
Editor : Khikmah Wati

JAKARTA, radartegal.com- Elektabilitas pasangan Ridwan Kamil-Suswono unggul atas pasangan Pramono-Rano Karno berdasarkan survei yang diadakan Disway Research and Development Jakarta.

Hasil survei Disway tersebut keluar menjelang 4 hari pencoblosan. Diketahui, pasangan Ridwan Kamil-Suswono meraih elektabilitas sebesar 44%. 

Sementara pasangan Pramono-Rano Karno sebesar 40%. Sedangkan Dharma Pongkerun-Kun Wardana hanya 10.08% dengan menyisakan swing voters  5,83%.

Survei Disway Researh and development ini menggunakan metode simple random sampling dengan mewancarai langsung 1200 responden, diadakan pada tanggal 20-22 November 2024.   Margin of error 3% dengan tingkat kepercayaan mencapai 90%. 

BACA JUGA: Unik nan Megah Masjid-Masjid Rancangan Ridwan Kamil, Nomor 10 Ada di Palestina

BACA JUGA: Ridwan Kamil Nonaktifkan Kepala BPSDM Pangandaran, Buntut Laporan Pungli

Penyebaran responden dilakukan pada 38 kecamatan dalam wilayah DKI Jakarta. Jumlah masing-masing responden di  kecamatan ditetapkan  secara proporsional.

Dengan hasil itu maka diperkirakan Pilkada DKI Jakarta akan berlangsung dalam 2 putaran.

Hal yang menarik dari survei disway ini, elektabilitas pasangan Dharma Pongkerun-Kun Wardana yang nembus 2 digit. Namun bisa saja hanya akan 1 digit mengingat masih dalam rentang margin of error 3%.

Keunggulan pasangan Ridwan Kamil ini juga melengkapi hasil-hasil lembaga survei sebelumnya. Namun, sebagian hasil survei memperkirakan belum cukup untuk menang 1 putaran.

BACA JUGA: Gibran, Ganjar, dan Ridwan Kamil Akan Isi Rangkaian Kegiatan Y20 di Solo

BACA JUGA: Ridwan Kamil Dituduh Ngemis Donasi buat Bangun Masjid Al Mumtadz: Jika Tak Suka, Minimal Tidak Berburuk Sangka

Berdasarkan hasil survei Disway, sebaran dukungan terhadap Ridwan-Kamil Siswono cukup merata. 

Direktur Eksekutif Disway Research and Development Jakarta Romy J Utama mengatakan, survei ini merupakan karya jurnalistik yang tetap mempedomani metodelogi survei. 

"Data lengkap hasil survei sengaja tidak kami ekspos. Misalnya soal sebaran dukungan. Melalui data itu kita bisa lihat sebaran kekuatan masing-masing calon," tegasnya. 

Kategori :