Misteri Meditasi Asubha di Goa Selomangleng

Sabtu 23-11-2024,10:43 WIB
Reporter : Devan Aditya Pratama
Editor : Adi Mulyadi

radartegal.com - Goa Selomangleng di Kediri menyimpan banyak misteri, salah satunya adalah keberadaan relief-relief yang menggambarkan mayat.

Para ahli sejarah meyakini bahwa relief-relief ini memiliki kaitan erat dengan praktik spiritual yang unik pada masa itu, yaitu meditasi asubha di Goa Selomangleng Kediri.

Meditasi asubha di Goa Selomangleng Kediri merupakan praktik meditasi yang cukup ekstrem. Para pertapa yang melakukan meditasi ini akan memusatkan perhatian pada objek yang menjijikkan, seperti mayat yang sedang membusuk.

Tujuannya meditasi asubha ini adalah untuk melepaskan diri dari segala bentuk kesenangan duniawi dan mencapai tingkat kesadaran yang lebih tinggi.

BACA JUGA: Mitos Goa Kreo Semarang, Konon Menjadi Tempat Pertapaan Tokoh Walisongo

BACA JUGA: Mitos Goa Lawa di Purbalingga yang Kini Jadi Tempat Wisata, Konon Dulunya Persembunyian 2 Tokoh Besar Islam

Proses Meditasi Asubha

Meditasi Asubha merupakan salah satu praktik spiritual yang unik dan mendalam. Dipercaya telah dilakukan oleh para pertapa di Goa Selomangleng, Kediri, meditasi ini melibatkan pengamatan terhadap proses pembusukan tubuh manusia.

Berikut adalah 5 tahapan yang mungkin dilakukan dalam meditasi Asubha:

1. Pemilihan Objek Meditasi

Tahap awal meditasi Asubha adalah memilih objek meditasi, yaitu tubuh manusia yang sedang mengalami proses pembusukan.

Objek ini dipilih karena dianggap paling efektif untuk menimbulkan rasa jijik dan mendorong praktisi untuk melepaskan diri dari keterikatan terhadap tubuh fisik.

BACA JUGA: Tarik Perhatian Wisatawan, Mitos Goa Hawang di Maluku Konon Bisa Bawa Keberuntungan dan Sembuhkan Penyakit

BACA JUGA: Sejarah dan Mitos Goa Maharani, Ada Sosok Sosok Roro Ayu Mantili hingga Sumur Berbentuk Mulut Naga

2. Pengamatan Mendalam

Setelah memilih objek meditasi, praktisi akan duduk dengan tenang dan mengamati dengan seksama setiap detail proses pembusukan. Mulai dari perubahan warna kulit, munculnya bau busuk, hingga pembusukan organ-organ dalam.

3. Mengatasi Emosi Negatif

Selama proses pengamatan, pasti akan muncul berbagai emosi negatif seperti jijik, takut, dan bahkan mual. Praktisi harus berusaha untuk tetap tenang dan mengendalikan emosi-emosi tersebut.

4. Memahami Sifat Sementara

Kategori :