“Jadi bukan cuma gerobak saja yang kami berikan, tapi juga kelengkapan alat-alat dan bahan bakunya,” tutupnya.
Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Kabupaten Tegal Suspriyanti yang hadir mewakili kepala daerah mengatakan penyerahan bantuan ini merupakan upaya Pemkab Tegal memberikan dukungan kepada keluarga P3KE melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin dalam mewujudkan kemandiriannya lewat wirausaha.
BACA JUGA: Dinsos Kabupaten Tegal Akomodir Kendala Penyandang Tuna Rungu Kerja di Perusahaan
BACA JUGA: Dinsos Pacu Peran Karang Taruna untuk Membangun Desa di Bidang Kesejahteraan Sosial
“Ini merupakan salah satu kepedulian dari Pemda dalam bentuk modal usaha. Saya berharap bantuan ini bisa dimanfaatkan dengan baik. Saya doakan usaha bapak, ibu lancar dan berkembang sehingga bisa menghidupi seluruh anggota keluarga,” katanya.
Kinerja Pemkab Tegal dalam meningkatkan kesejahteraan warganya terbilang baik. Hal ini ditunjukkan dengan penurunan angka kemiskinan penduduknya menjadi 6,81 persen tahun 2024 ini atau berkurang 0,49 persen poin dibandingkan tahun 2023 lalu yang sebesar 7,30 persen.
Penurunan ini bahkan menempatkan Kabupaten Tegal pada urutan keenam kemiskinan terendah di Jawa Tengah atau kedua se-Eks Karesidenan Pekalongan.
Sementara angka kemiskinan ekstremnya tahun ini juga berkurang 0,49 persen poin dari 0,73 persen di tahun 2023 menjadi 0,24 persen di tahun 2024 atau setara 3.480 jiwa.
BACA JUGA: Dinsos Kabupaten Tegal Siapkan Rangkaian Kegiatan Hari Disabilitas Internasional 2023
BACA JUGA: Era Digital, Dinsos Minta Tagana Mampu Kelola Informasi Kebencanaan di Kabupaten Tegal
Selanjutnya kepada pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), Suspriyanti meminta agar program pemberdayaan ini tidak sebatas penyerahan modal usaha, melainkan pula ada pendampingan untuk memotivasi semangat keluarga P3KE menjalankan usahanya sekaligus memonitor perkembangan dan kendala implementasinya sebagai bahan evaluasi program.