Di era di mana informasi pribadi bisa dengan mudah tersebar, orang yang jarang berbagi di media sosial mengajarkan kita pentingnya batasan. Privasi adalah hak setiap individu, dan keputusan untuk menjaga kehidupan pribadi seharusnya dihargai.
Ini menjadi pengingat bahwa tidak semua aspek kehidupan harus dipublikasikan. Orang yang lebih tertutup cenderung menikmati kehidupan yang lebih tenang dan jauh dari drama atau potensi permasalahan yang bisa muncul akibat informasi yang terbuka.
Kebahagiaan yang sederhana
Kebahagiaan sejati tak perlu selalu dipamerkan. Banyak yang merasa puas tanpa perlu mendapatkan pengakuan dari orang lain. Menurut mereka, kebahagiaan itu hadir dalam momen sederhana, bersama orang-orang terdekat.
Kebahagiaan ini tidak harus terukur dari jumlah like atau komentar, tetapi berasal dari kualitas hubungan dan keterhubungan dengan diri sendiri serta lingkungan sekitar. Mereka menginspirasi kita bahwa rasa puas dan nyaman bisa diperoleh dengan cara yang tidak memerlukan sorotan dunia digital.
BACA JUGA: Bisa Kaya Jalur Langit? Ini 10 Kebiasaan Gen Z yang Bikin Sukses di Era Digital
BACA JUGA: 5 Cara Hemat ala Gen Z Ini bikin Tajir Melintir, Anda Wajib Tahu Ini
Kesimpulan
Media sosial menawarkan banyak manfaat, tetapi penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki cara berbeda dalam menyikapi platform ini.
Mereka yang jarang update status menunjukkan bahwa ada kehidupan yang lebih bernilai di luar media sosial. Keputusan untuk tidak selalu hadir di layar adalah pilihan yang layak dihormati, karena setiap individu berhak menentukan apa yang membuat mereka nyaman.
Di tengah berbagi tren yang terus meningkat, rahasia sifat orang di zaman sekarang yang memilih jalur berbeda ini mengingatkan kita bahwa kehidupan pribadi juga memiliki keindahannya sendiri.