"Jadi kami mengajak anggota PKK di Kabupaten Brebes untuk dapat memanfaatkan sampah organik untuk membuat eco-enzyme. Selain mengurangi volume sampah, juga dapat mendapatkan nilai tambah dengan memanfaatkan eco-enzyme," terangnya.
Relawan eco-enzyme di Brebes Lusiana Indra Isni didampingi Ulfatun Laely Sa'adiyah mengatakan, eco enzyme dapat membantu mengurangi sampah rumah tangga, terutama sampah organik.
BACA JUGA: Volume Sampah di Kabupaten Tegal 670 Ton per Hari, 62,28 persen Belum Terkelola
BACA JUGA: Jadi 400 Ton per Hari, Volume Sampah ke TPA Penujah Kabupaten Tegal Terus Berkurang
Menurutnya, eco enzyme merupakan cairan yang dihasilkan dari fermentasi sampah organik, air, dan gula.
Proses fermentasi ini dapat menguraikan sampah secara cepat, sehingga volume sampah yang harus dibuang ke tempat pembuangan akhir dapat berkurang.
"Jadi eco-enzyme ini cairan yang memiliki banyak manfaatnya," ungkapnya kepada media.
Selain mengurangi sampah, lanjut Lusi, eco enzyme juga memiliki banyak manfaat.
BACA JUGA: Wacana Penagihan Sampah di Brebes Lewat PDAM Terus Dimatangkan
BACA JUGA: Produksi Sampah Rumah Tangga Brebes 997 Ton, Timbunan Liar Sampai 80 Titik
Di antaranya, dapat menjadi pembersih lantai, piring, kompor, pakaian, rambut, dan badan.
Sebagai disinfektan untuk membunuh virus dan bakteri.
Kemudian hand sanitizer, obat luka atau bisul.
"Selain itu, manfaat lainnya yakni sebagai antiradiasi, pembersih kolam dan hewan peliharaan dan pupuk organik dan pestisida," pungkasnya yang juga menjabat sebagai Plt Sekertaris Dinas Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Dinkopumdag) Brebes.