JAKARTA, radartegal.com - Pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subiyanto dan Gibran Rakabumingraka (Prabowo-Gibran) diminta untuk fokus pada penguatan pendidikan dan Sumber Daya Manusia (SDM). Salah satunya pendidikan karakter.
Itu, disampaikan anggota DPR RI Abdul Fikri, usai menghadiri pelantikan Prabowo-Gibran di Gedung MPR RI, Senayan, Minggu 20 Oktober 2024.
Menurut Fikri, pihaknya menyampaikan selamat kepada Presiden dan Wakil Presiden yang baru. Mudah-mudahan Indonesia semakin maju dan masyarakat semakin makmur dan sejahtera.
Selanjutnya, kata Fikri, banyak harapan yang dititipkan kepada Pundak Prabowo-Gibran untuk menyelesaikan segenap persoalan bangsa ini. Salah satunya adalah SDM, kemudian banyak aset negara yang tidak bisa sepenuhnya dikelola.
BACA JUGA: Lebih Banyak dari Jokowi, Kabinet Prabowo-Gibran Jumlah Kementeriannya Disebut-sebut Ada 44
BACA JUGA: Presiden Terpilih Prabowo Subianto Diharapkan Jadi Panglima Pemberantasan Mafia Pertambangan
"Mudah-mudahan ada titik mulai menyelesaikan problematika bangsa ini. Khususnya, di dunia pendidikan yang menjadi salah satu pekerjaan yang harus diselesaikan," katanya.
Fikri mengatakan SDM merupakan modal paling baik untuk pembangunan negara. Sehingga diharapkan kesadaran para pemimpin untuk fokus dalam pembangunan tersebut.
“Modal paling berarti adalah SDM, sehingga kesadaran untuk mengingat pentingnya SDM ini semoga melekat. Utamanya, pada para pemimpin kita, baik Presiden dan juga kepala daerah,”ujarnya.
Fikri mengungkapkan, salah satu sektor yang memegang peranan penting dalam penguatan SDM, kata Fikri, adalah pendidikan. Pendidikan di Era V.U.C.A, kita memiliki tantangan, yakni votality (perubahan cepat tak terduga), uncertainty (ketidakpastian), complexity (kerumitan/keruwetan), dan ambiguity (kebimbangan).
BACA JUGA: Presiden dan Wakil Presiden Dilantik, Pemkab Brebes Siap Dukung Program Pemerintah Pusat
BACA JUGA: Ini Prestasi Gibran Rakabumingraka yang Digadang-gadang Bakal Dampingi Prabowo
"Sehingga, perlu langkah sistematis bagi guru dan stakeholder pendidikan. Dengan melakukan pendekatan vision (visi yang jelas), understanding (pemahaman yang baik), clarity (tercipta kejelasan/tidak reaktif), dan agility (Keluwesan/Kearifan)," terangnya.
Selain itu, jelas Fikri, perlu campur tangan Pemerintah dengan lebih baik lagi di Pemerintahan baru Prabowo-Gibran ini. Salah satunya adalah memastikan anggaran pendidikan adalah 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN).
Menurut Fikri, anggaran pendidikan di 2024 dari total Rp 665, 02 triliun, alokasi untuk Kemendikbudristek sebesar Rp 88,99 triliun. Kemudian sisanya dibagi dengan berbagai sektor, termasuk Kemenag, transfer ke daerah dan dana desa, Kementerian dan atau Lembaga lainnya.