Trasa Octo Fest 2024 Resmi Berakhir, Sekda Kabupaten Tegal Amir Makhmud Singgung Pembenahan

Minggu 13-10-2024,16:43 WIB
Reporter : Hermas Purwadi
Editor : Khikmah Wati

SLAWI, radartegal.com- Berakhir sudah rangkaian kegiatan Trasa Octo Fest 2024 di Kabupaten Tegal.

Penampilan kolaborasi seniman dari Sanggar Putra Satria Laras, Yayasan Rumah Seni Tegal dan ISI Surakarta menjadi penutup rangkaian kegiatan tersebut.

Dalam siaran pers bersama awak media, Minggu, 13 Oktober 2024, Pj Bupati Tegal melalui Sekretaris Daerah Amir Makhmud berharap, rangkaian Trasa Octo Fest 2024 ini bisa menjadi penyemangat untuk terus berbenah.

Menata secara bertahap komplek Trasa sebagai Civic Center, sebagai Taman Budaya supaya lebih nyaman. 

BACA JUGA: Usung Santri Suci, Wayang Golek Gagrak SMPN 2 Adiwerna Tampil Memukau di Trasa

BACA JUGA: Panggung Trasa Kabupaten Tegal Disulap Lebih Elegan dan Mewah, Jadi Terobosan Baru

"Kita akan ciptakan Trasa ini sebagai ruang yang representatif, sarana rekreasi dan hiburan bagi keluarga, sentra kuliner, sekaligus ruang aktualisasi beragam komunitas, dari mulai komunitas seni, olahraga, otomotif hingga penghobi satwa," ujarnya. 

Selama bulan Oktober ini, kita sudah menyaksikan begitu banyak warga masyarakat yang mengunjungi Trasa ini. 

Terutama dari sejak dibukanya Pameran Temporer Gigantopithecus Expo 2024 Wanara Seba tanggal 7 Oktober lalu sebagai pembuka rangkaian Trasa Octo Fest 2024.

Itu merupakan hasil kerja sama  Pemerintah Kabupaten Tegal dengan BLU Museum dan Cagar Budaya Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek RI.

BACA JUGA: Gandeng Pepadi, Pekan Kebudayaan Daerah Kabupaten Tegal Digelar 2 Hari di Trasa

BACA JUGA: Fosil Kera Raksasa Dipamerkan di Trasa Tegal dalam Gigantopithecus Expo 2024

Animo publik, terutama dari kalangan pelajar yang mengunjungi galeri pameran sampai dengan penghujung pameran di hari ini menandakan ketertarikan yang tinggi akan temuan fosil fragmen Gigantopithecus di situs Semedo sebagai spesies kera purba raksasa satu-satunya di Indonesia.

Temuan ini tentunya semakin menguatkan eksistensi Museum Semedo yang tidak hanya menyimpan koleksi fosil fragmen manusia purba homo erectus sebagai masterpiece-nya.

Namun juga primata yang menurut simpulan para ahli, dari segi ukuran ini adalah yang terbesar di Asia Tenggara.

Kategori :