Peranan Stasiun Kereta Api Tegal yang Belum Banyak Terekspos, Saksi Bisu Peradaban Daerah

Jumat 11-10-2024,09:48 WIB
Reporter : Aditya Saputra
Editor : Zuhlifar Arrisandy

radartegal.com - Stasiun Kereta Api Tegal, meski telah berdiri sejak era kolonial, menyimpan sejarah panjang yang jarang terekspos. 

Berfungsi lebih dari sekadar pusat transportasi, stasiun kereta api bersejarah di Tegal ini adalah saksi bisu perkembangan kota Tegal dari masa ke masa. 

Dibangun pada tahun 1885, stasiun kereta api bersejarah di Tegal ini mengalami berbagai perubahan, baik dari segi arsitektur maupun teknologi, yang mencerminkan kemajuan zaman. 

Dengan warisan sejarah dan arsitektur yang khas, Stasiun Tegal menjadi simbol penting bagi masyarakat lokal, namun ironisnya, belum banyak diketahui oleh publik luas.

BACA JUGA: Wajah Stasiun Tegal Dipercantik, Parkir Kendaraan Dipindahkan ke Sisi Selatan

BACA JUGA: Sejarah Stasiun Pertama di Brebes, Sudah Ada Sejak Abad ke-19 saat Masa Kolonial Belanda

Awal mula berdirinya Stasiun Tegal

Dikutip dari id.wikipedia. Stasiun Tegal pertama kali dibangun pada tahun 1885 dan mulai beroperasi secara resmi pada tanggal 17 November 1886.

Pada masa itu, stasiun ini melayani jalur trem Tegal-Balapulang, yang dimiliki oleh Java Spoorweg Maatschappij (JSM). Jalur ini sangat strategis karena menghubungkan wilayah-wilayah penting di Jawa Tengah, terutama dalam hal distribusi barang dan penumpang.

Pada masa kolonial, keberadaan stasiun kereta api menjadi tonggak penting dalam perkembangan infrastruktur transportasi di Pulau Jawa.

Stasiun Tegal menjadi saksi bisu bagaimana teknologi transportasi modern mulai masuk dan memberikan dampak besar terhadap perekonomian lokal.

BACA JUGA: Dahulunya Halte, Sejarah Stasiun Kereta Api di Slawi Menjadi Bukti Dibukanya Jalur Lintas Tegal-Slawi

BACA JUGA: Stasiun Bersejarah Tegal Bakal Direvitalisasi dengan Anggaran Rp 8,22 Miliar

Pembelian oleh Semarang-Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS)

Pada tanggal 16 September 1895, Stasiun Tegal dibeli oleh Semarang-Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS). Dengan akuisisi ini, stasiun mengalami renovasi besar-besaran, termasuk penambahan atap besar berbahan kayu yang menaungi dua jalur kereta api.

Perubahan ini tidak hanya untuk melindungi penumpang dan kereta dari cuaca, tetapi juga menjadi salah satu ciri khas bangunan stasiun tersebut.

Kategori :