Bicara soal teh Indonesia, salah satu yang paling dibanggakan adalah kandungan katekin antioksidan alami yang baik bagi kesehatan.
Teh Indonesia dikenal memiliki kadar katekin tertinggi di dunia, membuatnya jadi primadona di pasar internasional.
Dari empat jenis teh yang diproduksi, teh hitam menjadi yang paling laris manis di pasar ekspor. Pada Januari 2022, teh hitam menyumbang 83,69% dari total nilai ekspor.
BACA JUGA: Mayat Tanpa Identitas Ditemukan di Bekas Pos Kebun Teh Pemalang
BACA JUGA: Karyawan Pakbrik Teh Curhat ke DPRD, SP3 Akhirnya Diputihkan
Namun, ada masalah yang masih mengintai. Sebagian besar teh Indonesia dihasilkan oleh perkebunan besar dengan teknologi canggih.
Sementara itu, petani kecil masih terjebak dalam metode pertanian tradisional yang kadang kurang efisien. Di sinilah letak tantangan, bagaimana caranya agar semua lapisan produksi teh bisa sama-sama maju dan bersaing di kancah internasional.
Strategi Peningkatan Produksi dan Ekspor
Bukan berarti Indonesia tinggal diam. Ada banyak strategi yang bisa dilakukan untuk meningkatkan daya saing teh lokal. Pemerintah telah merumuskan beberapa langkah, seperti:
- Revitalisasi Perkebunan
Ini bukan sekadar perbaikan lahan, tapi juga peningkatan kualitas benih serta infrastruktur penunjang yang lebih baik.
BACA JUGA: Di Tegal Ada Brapa Pabrik Teh? Begini Sejarahnya Tegal Sebagai Produsen Teh Terbesar di Indonesia
BACA JUGA: Apa Itu Wagistel? Begini Sejarah Singkat Tradisi Moci Khas Kota Tegal
-
Edukasi Petani
Memberikan pelatihan kepada petani agar mereka paham cara bercocok tanam yang lebih modern dan efisien.
-
Pemasaran dan Branding
Citra produk teh Indonesia perlu terus dipoles agar lebih menarik di pasar internasional.
Dengan langkah-langkah ini, bukan tidak mungkin teh dari Tegal maupun daerah lain bisa semakin dikenal di luar negeri.
Bayangkan saja, teh Tegal bisa menjadi minuman favorit bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di berbagai belahan dunia. Mimpi ini bukanlah sesuatu yang mustahil.