GORONTALO, radartegal.com - Video asusila oknum guru dan murid di Gorontalo, masih menjadi buah bibir. Saking viralnya, link-link video syur itu masih menjadi buruan netizen.
Kedua orang yang terlibat itu adalah DH (57), oknum guru, dengan korban PP (17). Video berdurasi 5 menit 48 detik tersebut memperlihatkan aksi tak senonoh oknum guru dan muridnya.
Belakangan terungkap, oknum guru merupakan pengajar Bahasa Indonesia di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kabupaten Gorontalo. Tayangan syur itu diduga dilakukan di dalam kamar kos-kosan di Kawasan Limboto, Gorontalo.
Aksi keduanya itu direkam rekan korban, tanpa sepengetahuan keduanya. Dari berbagai sumber, terungkap pula, jika keduanya mulai dekat sejak 2022 lalu.
BACA JUGA: Murid dalam Video Asusila Oknum Guru di Gorontalo Mencuat ke Publik, Ternyata Siswi Berprestasi
BACA JUGA: Oknum Guru dan Murid di Gorontalo yang Video Asusilanya Viral Ternyata Pernah Dilaporkan Istrinya
Oknum guru dalam video asusila dinonaktifkan
Kepala Sekolah MAN 1 Kabupaten Gorontalo Rommy Bau mengungkapkan sekolah telah menonaktifkan oknum guru yang bersangkutan. Menurut Rommy, oknum guru tersebut sudah diberi sanksi peniadaan jadwal mengajar.
"Khusus untuk sanksi lainnya kami menunggu keputusan pimpinan lembaga," katanya.
Rommy mengungkapkan hubungan antara oknum guru dan siswi sudah pernah dilaporkan sejak 2023. Keduanya bahkan pernah dipanggil dan dimintai keterangan terkait adanya hubungan spesial tersebut.
“Pada saat pemeriksaan pertama, mereka berdua mengelak. Tidak mengakui kalau ada hubungan spesial,” ujar Rommy.
BACA JUGA: Video Asusila Guru dan Murid di Gorontalo Direkam HP Temannya, Sudah Dua Kali Kejadian
Rommy mengungkapkan pada bulan Agustus 2024, sekolah kembali melakukan pemanggilan terhadap oknum guru dan siswi tersebut untuk kali kedua. Pemanggilan dilakukan karena laporan istri oknum guru melaporkan tindakan suaminya.
“Sebelum ada itu video, saya sudah memanggil keduanya untuk kedua kali. Kali ini dasar pemanggilan, karena istri dari guru itu sudah datang kepada saya,” bebernya.
Sedagkan untuk siswi yang terlibat, sekolah sudah mengundang perwalian/orang tua, dan akan membantu untuk melanjutkan pendidikan di sekolah lain.