Hampir tiap desa memiliki keunggulan produk yang bisa dikembangkan.
Seperti di Desa Pegirikan Kecamatan Talang dan di Desa Mangunsaren Kecamatan Tarub.
BACA JUGA: 3 Kades di Kabupaten Tegal Mengundurkan Diri, Begini Penjelasan Dispermades
BACA JUGA: Soal Memanasnya Pilkades Antar Waktu Plumbungan, Dispermades Kabupaten Tegal Jelaskan Ini
Rencananya, produk perajin yang dikelola oleh BUMDes ini akan dipasarkan ke luar negeri.
"Nanti produk unggulan desa akan kita dorong ekspor, dan kita pertemukan langsung dengan pembeli tingkat Nasional," cetusnya.
Selain berdialog, tim dari Kemendes ini juga melakukan tinjauan langsung ke BUMDes yang memiliki produk unggulan.
Sementara, Direktur Pengembangan Produk Unggulan Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi M Fachri mengaku bahwa dalam kegiatan ini bertugas sebagai fasilitator antara desa dengan Pemerintah Pusat.
BACA JUGA: Dispermades Terima LHP, Pemberhentian Sementara Kades Desa Jejeg Tegal Segera Dilaksanakan
BACA JUGA: Kunjungi Brebes, Dispermadesdukcapil Jateng Bagikan 1.244 Keping KIA
Fachri meminta BUMDes untuk mengidentifikasi kebutuhan BUMDes dan pihaknya akan mencarikan produsen dari pusat.
"Apa yang kita lakukan saat ini, setidaknya telah memotong mata rantai distribusi," cetusnya.
Dia mencontohkan, selama dua tahun terakhir ini yakni dengan Semen Indonesia. Rantai pasok semen selama ini dari produsen ke distributor kemudian ke agen dan ke toko serta ke pengguna.
Namun, jika BUMDes siap untuk bekerjasama, maka bisa langsung dari produsen ke pengguna. Sehingga bisa memotong mata rantai distribusi.
"Apakah BUMDes butuh modal, menurut saya tidak. Yang dilakukan BUMDes hanya mengidentifikasi kebutuhan. Berapa kebutuhan material di sekitar wilayah BUMDes itu sendiri," ujarnya.
Dia menyatakan, setiap desa pasti memiliki program pembangunan infrastruktur yang dianggarkan dari Dana Desa.